Jumat,  22 November 2024

MoU Diteken, Dubes Sulis Ingin Dangdut dan Campursari Mendunia Seperti K-Pop

Tori
 MoU Diteken, Dubes Sulis Ingin Dangdut dan Campursari Mendunia Seperti K-Pop
Duta Besar RI kepada Republik Korea, Gandi Sulistiyanto.

RN - Trinity Optima Production (TOP) telah memantapkan kerja sama strategis dengan perusahaan entertainment asal Korsel, Asimula Inc.

Asimula sendiri merupakan perusahaan yang bergerak di bidang virtual live performance dan platform pertunjukan musik. Kerja sama ini ditandai dengan penandatangan nota kesepahaman (MoU) di Wisma Duta Besar RI, Seoul, Korea Selatan pada awal bulan November yang lalu.

CEO Trinity Optima Production, Yonathan Nugroho menyampaikan kerja sama ini bertujuan meningkatkan akses pelaku industri hiburan, khususnya musik dari Indonesia ke Korea Selatan (Korsel) dan sebaliknya.

BERITA TERKAIT :
PT INTI Bakal Dicak-Acak KPK, Kasus Pengadaan Laptop Rugikan Negara Rp 100 M
Cuitan Warga Korsel Tuai Reaksi, HMI MPO Jaksel Minta Warga Korsel Diusir Di Indonesia

Ia melihat Korsel memiliki keunggulan dalam hal pengelolaan setiap talent sehingga nyaris semuanya punya potensi go international.

“Kalau kita perhatikan, talent-talent K-pop yang mendunia itu punya satu kesamaan, yakni mereka dilatih untuk menghadapi market internasional, dimulai dari lagu-lagu yang punya unsur bahasa asing, kemampuan bahasa asing tiap personil, dan gaya berpakaian,” tuturnya.

Harus diakui kepiawaian perusahaan talent management Korsel dalam mengolah suatu bidang industri kreatif tradisional menjadi sesuatu yang kekinian, trendy serta menyentuh selera generasi anak muda. Salah satunya adalah lagu Arirang yang dapat dikembangkan menjadi pop, jazz dan rock. “Di Indonesia, musik tradisional seperti dangdut dan campursari juga bisa dikembangkan, dan inilah yang jadi salah satu cita-cita kami lewat kerja sama ini,” tambahnya.

Sementara itu, CEO Asimula Inc. Asim Fauzi mengatakan kerja sama ini akan berfokus pada tiga tahap, yaitu dimulai dari produksi konten digital, kemudian musik, dan dilanjutkan dengan kolaborasi di bidang sektor perfilman dan TV.

Menurutnya, pandemi COVID-19 selama dua tahun ini menyebabkan masyarakat terbiasa melihat penampilan artis secara digital, sehingga memberikan potensi lebih bagi talenta kreatif Indonesia untuk muncul di platform digital dengan konsumen yang lebih luas lagi, termasuk ke Korsel.

Turut hadir dalam acara tersebut adalah Duta Besar RI kepada Republik Korea, Gandi Sulistiyanto. “Ini contoh nyata bahwa generasi muda penerus bangsa produktif dalam mencari celah kolaborasi industri kreatif dan digital. Satu pesan saya agar kerja sama ini tidak bersifat one time off, melainkan terus berkesinambungan,” ujar Dubes Sulis.

Dari perspektif kekuatan ekonomi nasional, Dubes Sulis menambahkan bahwa musik adalah salah satu sub-sektor yang paling potensial. Karenanya, kerja sama industri kreatif di Indonesia penting untuk terus diperkuat dari berbagai aspek.

Ia menjelaskan, Korea Selatan kini menjadikan industri kreatif sebagai salah satu tulang punggung perekonomian negara.

Keterhubungan setiap produk atau konten kreatif diramu sedemikian rupa, sehingga hasilnya dalam suatu drama Korea umpamanya, penonton dapat menemukan tidak hanya aktor dan aktris tetapi juga K-fashion (busana) dan K-food (gastronomi/kuliner) yang ikut dipromosikan.

Lebih lanjut, kolaborasi ini mengedepankan keunggulan kedua perusahaan entertainment terkemuka dari kedua negara.

TOP sebagai perusahaan yang memiliki ekosistem hiburan komprehensif menyatakan siap untuk membuka akses pada kolaborasi cross-sector kepada Asimula dan talent-talent atau proyek kreatifnya.

“Kami berharap dengan adanya partner baru ini, proses transfer knowledge bisa berlangsung lancar dan membawa manfaat positif bagi perusahaan, seluruh stakeholders, dan tentunya menginspirasi kebahagiaan bagi penikmat karya-karya talent anak bangsa,” tutup Yonathan.

 

 

#hiburan   #korsel   #TOP