RN - Inflasi pada November 2022 naik 0,18 persen. Data Bank Indonesia (BI), inflasi disebabkan beberapa faktor.
Sebelumnya Kementerian Keuangan (Kemenkeu) meminta masyarakat waspada akan adanya resesi di 2023.
Komoditas utama penyumbang inflasi November 2022 sampai dengan minggu ke empat yaitu telur ayam ras dan tomat masing-masing sebesar 0,03 persen (mtm), daging ayam ras, air kemasan, emas perhiasan, dan rokok kretek filter masing-masing sebesar 0,02 persen (mtm), tempe, jeruk, sawi hijau, tahu mentah, beras, dan minyak goreng masing-masing sebesar 0,01 persen (mtm).
BERITA TERKAIT :Imam Besar HRS: Pilpres & Pilkada Sudah Selesai, Hormati Perbedaan Politik
212 Di Monas, HRS: Dukung Prabowo Tapi Bukan Menjilat
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono menyampaikan hal tersebut berdasarkan hasil pemantauan BI pada akhir bulan ini.
"Berdasarkan Survei Pemantauan Harga pada minggu keempat November 2022, perkembangan harga sampai dengan minggu keempat November 2022 diperkirakan terjadi inflasi sebesar 0,18 persen (mtm)," katanya dalam keterangan pers akhir pekan ini.
Sementara itu, sejumlah komoditas yang menyumbang deflasi pada periode ini yaitu cabai merah sebesar -0,09 persen (mtm), cabai rawit sebesar -0,03 persen (mtm), serta bawang putih dan angkutan udara masing-masing sebesar -0,01 persen (mtm).
Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan guna mendukung pemulihan ekonomi lebih lanjut.