RN – Komisaris PT Persib Bandung Bermartabat (PBB), Umuh Muchtar, sudah memprediksi Liga 1 2022-2023 bakal sulit dilanjutkan dalam waktu dekat.
Pasalnya, dia melihat hingga saat ini belum ada kepastian mengenai kelanjutan kompetisi Liga 1 2022-2023 yang sudah terhenti sejak awal Oktober lalu, usai Tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang.
Sebelumnya, rapat koordinasi PSSI, PT LIB dan Kepolisian, Selasa (29/11) terkait izin lanjutan Liga 1 belum menemui kepastian. Belum ada ketuk palu atau surat resmi untuk izin tersebut.
BERITA TERKAIT :Ole Romeny Bela Skuad Garuda Maret 2025
Ole Romeny Lagi Dirayu Untuk Libas Jepang
Seperti diketahui, kompetisi Liga 1 musim 2022/2023 rencananya akan digulirkan kembali pada 2 Desember mendatang.
Kompetisi akan dimainkan dalam sistem bubble (terpusat) di Jawa Tengah selama enam pekan atau sampai putaran pertama Liga 1 2022-2023 selesai.
Setelahnya, kompetisi Liga 1 akan segera kembali ke format normal yakni home-away pada putaran kedua.
Namun, dalam rakor tersebut, keputusan soal izin kick-off Liga 1 belum diturunkan. Direktur utama LIB, Ferry Paulus menjelaskan pembahasan siang hingga sore adalah implementasi Perpol 10 Tahun 2022.
Perpol Nomor 10 itu sendiri lahir sebagai jawaban dari evaluasi penyelenggaraan keamanan dan pengamanan sepakbola.
Perpol yang ditetapkan pada 28 Oktober itu berisi 35 pasal. Aturan baru memuat pra-kegiatan hingga pasca-kegiatan pertandingan sepakbola.
"Apa kata saya benar, saya sudah ngomong tidak akan ini, karena belum jelas walau sudah dijadwal. Ini siapa yang menjadwal, siapa yang membuat, pasti saya bilang mungkin tidak jadi, saya sudah ngomong belum kondusif belum jelas," ujar Umuh Muchtar, Kamis (1/12).
Kompetisi Liga 1 2022-2023 sendiri, rencananya bakal dilanjutkan kembali dengan sistem bubble (terpusat) di Jawa Tengah selama enam pekan atau sampai putaran pertama Liga 1 2022-2023 selesai.
Setelahnya, kompetisi Liga 1 akan segera kembali ke format normal yakni home-away pada putaran kedua.
"Makanya sekarang lebih baik KLB dulu setelah KLB baru dibentuk lagi yang jelas. Sekarang katanya tanpa penonton, terus di satu tempat (bubble), sudah tidak bagus lebih baik selesaikan dulu jangan terburu-buru," ungkapnya.
"Terlalu lama, tapi kalau dipaksakan juga seperti ini mungkin mereka juga berhitung untung rugi dari mana biayanya, dari mana mungkin uang kemarin apa tanggal berapa lagi dari sponsor," jelasnya.