Jumat,  22 November 2024

Bukti Baru Bermunculan, Benarkah Kecurangan Terjadi di Pemilihan Rektor UNS?

RN/CR
Bukti Baru Bermunculan, Benarkah Kecurangan Terjadi di Pemilihan Rektor UNS?
-Net

RN - Di tengah tudingan kecurangan Pemilihan Rektor UNS masa jabatan periode 2023-2028 yang masih belum usai, keterangan yang disampaikan oleh Wakil Ketua MWA UNS, Profesor Hasan Fauzi,  terkait tidak adanya pertemuan di hotel sebelum hari pemilihan Rektor pada 11 November 2022 memantik pihak-pihak yang tadinya diam untuk bersuara.

“Tidak ada. Terkait yang saya sampaikan. Tiap anggota memiliki kebebasan untuk menentukan pilihan ,” tegas Hasan ketika dimintai keterangan terkait ada tidaknya pertemuan di Grand Mercure pada keterangan pers 22 November 2022 lalu.

Sebelumnya terungkap dari salah satu sumber terpercaya bahwa telah terjadi pertemuan di Hotel Grand Mercure Solobaru pada 9-11 November 2022, dua hari sebelum pleno kedua yakni pada 11 November 2022. Pertemuan yang tidak mengundang seluruh anggota MWA itu diketahui justru menghadirkan pasangan dari masing-masing undangan.

BERITA TERKAIT :
Bank DKI Dan UNS Bangun Sinergi Dukung Penyelenggaraan Merdeka Belajar Kampus Merdeka
Didukung Pengurus Wilayah Kel. Penjaringan, Rochimmanto Siap Maju Jadi Dekot Jakut

Setelah berita tentang pertemuan di Mercure keluar, sumber terpercaya lain memberikan keterangan bahwa pertemuan di luar agenda Pemilihan Rektor UNS masa bakti 2023-2028 juga telah terjadi dengan pola yang hampir sama menjelang pleno pertama, yakni dilakukan pada sehari menjelang pemungutan suara anggota MWA untuk memutuskan 8 bakal calon rektor menjadi 3 calon rektor.

Pertemuan yang dimaksud terjadi pada 19 Oktober 2022 di Hotel Adiwangsa Solo. Berdasarkan keterangan sumber terpercaya yang tidak ingin disebutkan namanya, pertemuan ini cukup mencurigakan.

Selain tidak menghadirkan seluruh anggota MWA, sumber yang namanya enggan disebutkan namanya ini juga memberikan keterangan bahwa MWA UNS telah mengirimkan surat resmi kepada manajemen Hotel Adiwangsa untuk tidak membuka informasi terkait pertemuan yang sudah terjadi kepada siapapun seolah-solah memang ada hal yang ingin ditutup-tutupi.