RN - Pada Pilpres 2019 lalu, JARI’98 bersama aktivis dan partisipan berjuang habis - habisan untuk menangkan Jokowi, khususnya di wilayah Tangerang Selatan.
Alhamdulillah, Pak Jokowi menang telak di Tangsel. Kemenangan itu, bukan lantaran Parpol yang memenangkan beliau.
“Setelah Pak Jokowi kembali menjabat sebagai Presiden RI masa bakti 2019 - 2024, sampai saat ini Kami dari JARI'98 tidak pernah meminta jabatan apapun di Pemerintahan,” ujar Ketua Presidium JARI’98, Willy Prakarsa.
BERITA TERKAIT :Megawati Muncul Usai Jokowi Turun Di Jateng & Jakarta, Tuding Aparat Gak Netral
Jokowi Getol Endorse RIDO, Dendam Ke PDIP Atau...?
Willy melanjutkan, saat ini Kami sedang berjuang semaksimal mungkin agar Grasi Ustadz Maman Ruhiman yang saat ini mendekam di dalam Lapas Pemuda Kelas IIA Tangerang Lama-Banten di terima.
“Beliau miliki potensi dan skill sebagai Ustadz yang baik dan Pancasilaisme, semoga Pak Jokowi kembali periksa semua berkas yang ada di Istana. Tolong Ustadz itu lebih mulia. Grasi itu adalah Hak Preogratif Presiden,” beber Willy.
“Semoga Allah Swt dapat membolak-balikan hati Presiden karena Allah SWT itu, Ya Moqolibal Quluub. Kelompok yang kontra dengan gerakan Pak Jokowi pemikirannya sudah macam - macam, anggap PKI ini dan itu”.
Menurut Willy, selamatkan Ustadz Maman Ruhiman sebuah solusi bikin para Kadrun - Kadrun Jahanam bakal kejang - kejang, dan itu sebenarnya strategi dari JARI'98 untuk meminimalisir terjadinya politik identitas. Jika benar - benar Pemerintah tidak memelihara atau mengadopsi gerakan politik identitas.
“Kami dari JARI'98 meyakini Pak Jokowi dan jajaran adalah orang - orang baik, atas dasar itu Kami serempak perjuangkan Pak Jokowi di Tangsel agar terpilih kembali,” pungkas Willy.