Kamis,  31 October 2024

Kylian Mbappe Bikin Gaduh Sepakbola Negaranya

ERY
Kylian Mbappe Bikin Gaduh Sepakbola Negaranya
Kylian Mbappe - Net

RN – Bintang Paris Saint-Germain (PSG), Kylian Mbappe, bikin gaduh sepakbola Prancis. Mbappe membuat kicauan yang bikin panas Presiden Federasi Sepakbola Prancis (FFF), Noel Le Graet.

Ini berawal dari keputusan Le Graet memutuskan memperpanjang masa bakti Didier Deschamps hingga Piala Dunia 2026.

Padahal saat itu, mantan pemain timnas Prancis, Zinedine Zidane, sangat berharap bisa menduduki kursi itu selepas Piala Dunia 2022.

BERITA TERKAIT :
Mario Balotelli Tak Lagi Jadi Gembel
Kylian Mbappe Tak Berkutik Lawan Musuh Abadi

Namun yang paling kontroversi adalah pernyataan dari Le Graet yang dinilai tak pantas. Pria berusia 81 tahun itu mengatakan kepada RMC, tak mau memberikan undian kepada Zidane.

Dia juga tak akan menjawab telepon dari pemain yang membawa Timnas Prancis juara Piala Dunia 1998 tersebut.

Hal ini memicu reaksi tak senang dari Mbappe. Dia menilai, langkah Le Graet ini tak menghormati Zidane sebagai legenda hidup Les Bleus.

Kekecewaannya itu kemudian dituangkan dalam unggahan di akun media sosial Twitter. "Zidane adalah Prancis, kami tidak menghormati legenda seperti itu," kicaunya.

Pernyataan Mbappe ini mendapat dukungan dari klub. Pelatih PSG, Christophe Galtier, sepakat dengan sang pemain dan menyebut Mbappe telah berbicara dari hati.

"Zinedine Zidane pantas mendapatkan rasa hormat dari semua orang. Dia adalah pemain luar biasa untuk tim Prancis dan pelatih brilian yang telah memenangi Liga Champions tiga kali," ujar Galtier.

"Kata-kata yang diucapkan telah menimbulkan reaksi yang kuat. Saya tak akan mengomentari kata-kata itu, saya hanya akan mengatakan, Zidane pantas mendapatkan rasa hormat yang besar dari semua orang."

"Kylian Mbappe adalah pria yang hebat. Dia mengekspresikan dirinya dengan caranya sendiri dengan hatinya, jadi itulah yang dia katakan, dan saya tidak terkejut Mbappe ingin membela Zidane. Saya tahu dia sangat menghormati Zidane," tutur Galtier.