RN - Geger penimbunan beras Bansos di gudang Perumda Pasar Jaya di Pulogadung menghadirkan fakta baru. Banyak anggota dewan di Kebon Sirih nyaru jadi ‘tengkulak beras’.
Profesi ganda itu dijalankan para wakil rakyat tersebut di tengah rakyat Jakarta sedang menderita dan kesusahan selama Covid -19.
Mereka (red -anggota dewan) yang selalu tampil ‘suci’ bak malaikat ketika berada di hadapan publik, dan selalu berbicara laiknya dewa penolong, ternyata tega memanfaatkan penderitaan rakyat untuk mengeruk dan memperkaya diri sendiri, menjadi tengkulak beras Bansos.
BERITA TERKAIT :DPRD Tangsel Tancap Gas, Kebut 12 Raperda Di 2025
PPP DKI Aja Ambruk, RIDO Bisa Kena Prank Sandiaga Uno?
Salah seorang dewan yang tercatat namannya di list ‘beking’ vendor pemasok beras Bansos Covid -19 saat dihubungi, dengan gaya politisnya menjawab tidak tahu menahu persoalan Bansos tersebut.
Beberapa nama, yang tercantum di list yang dipublikasi akun Kurawa (Rudi Valinka) seperti: Syahrial dan Pandapotan (PDIP), Wita (Demokrat) saat di konfirmasi diam seribu bahasa.
Aksi bungkan juga dilakukan oleh mantan Wagub DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria (saat ini Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta. Setali tiga uang, Rani Maulani yang kini menjabat Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta juga diam.
Padahal, dalam listing yang dipublikasi akun Kurawa (Rudi Valinka) gerindra disebut - sebut mendapat porsi paling besar dalam proyek pengadaan beras Bansos saat Covid - 19.