Jumat,  22 November 2024

Tak Diundang Jokowi Saat Ratas, Mentan SYL Dikucilkan?

RN/NS
Tak Diundang Jokowi Saat Ratas, Mentan SYL Dikucilkan?
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo.

RN - SYL sapaan akrab Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mulai dikucilkan. Politisi NasDem ini tidak diundang Jokowi dalam rapat terbatas alias ratas.

Padahal ratas tersebut membahas soal persediaan beras. Dalam ratas, Jokowi mengundang Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan, Kepala Badan Urusan Logistik (Kabulog) Budi Waseso (Buwas), dan Kepala Badan Pangan Naisonal Arief Prasetyo.

Pengamat politik Tamil Selvan menilai, tidak diundangnya Mentan SYL adalah sinyal reshuffle. Komunikolog Politik ini menyarankan agar SYL mundur dari kebinet ketimbang dikucilkan.

BERITA TERKAIT :
Terbukti Lakukan Pemerasan Di Kementan, SYL Dibui 12 Tahun
Wahyu Suparyono Dirut Bulog, Semoga Erick Thohir Bukan Pilih Orang Yang 'Kaleng-Kaleng'

"Ini sinyal, aneh saja urusan beras tapi Mentan gak ada. Toh sinyal SYL bakal kena reshuffle sudah kencang sekali artinya opini yang terbentuk kalau dia kena depak," tegas Tamil kepada wartawan, Selasa (31/1).

Tamil menyebut kinerja Mentan memang biasa-biasa saja. Yang heboh adalah karena momennya pasca NasDem mendukung Anies Baswedan dan PDIP ikut nimbrung.

"Inikan opininya yang keras. Reshuffle kan biasa dalam pemerintahan tapi momennya memang lagi sensitif, toh kinerja Mentan biasa saja. Saat isu reshuffle muncul mendadak PDIP muncul dan ikut nimrung jadi makin ramai dan panas saja," tambah Tamil.

Terkait reshuffle, Jokowi sudah mengamini. Walau ucapannya tidak tegas siapa yang bakal kena depak tapi Jokowi meminta semua pihak menunggu.

Seperti diberitakan, nama SYL menjadi menteri yang disorot. SYL disebut-sebut kena hari kramat yakni Rabu pon. "Ya yang diundang saya cuma bertiga urusan beras ya, ini kan soal panyaluran, soal operasi pasar," kata Buwas di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (31/1).

Buwas berkata ia hadir sebagai pihak yang akan melaksanakan operasi pasar. Zulhas, ucapnya, hadir sebagai pihak yang bertanggung jawab tentang stabilisasi harga.

Lalu di mana Mentan SYL saat tak diundang ratas? Ternyata SYL berada di Agricultre War Room, Ditjen Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian, Jakarta.

Dia mengatakan data produksi beras telah sesuai. Ia membantah isu data produksi beras yang surplus tidak valid karena masih ada impor beras.

Hal tersebut diungkapkannya usai mencocokkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) dengan data dari Sistem Informasi Standing Crop (SISCrop) milik Kementan serta laporan Gubernur dan Kepala Divisi dari 17 provinsi di Indonesia.

"Hari ini saya coba melakukan sinkronisasi antara data satelit dan data standing crop yang ada. Ternyata data standing crop kita dengan data dari BPS oke," kata SYL.

SYL menegaskan, data dari BPS merupakan rujukan utama dari Kementan dan semua pihak, sesuai petunjuk Presiden serta ketentuan aturan yang ada. Namun, Kementan tetap mengumpulkan data melalui SISCrop sebagai data cadangan dan hasilnya sinkron dengan data dari BPS.

Ia pun mengingatkan agar semua pihak menghargai jerih payah para petani yang telah bersusah payah dalam memproduksi beras. Dari Januari hingga Maret 2023, terdapat kelebihan stok kurang lebih tiga juta ton karena hasil panen beras saat ini mencapai 12 juta ton.