RN - PAM JAYA selenggarakan kegiatan apel kesiapan Day-1 (hari pertama) operasional penuh oleh PAM JAYA yang akan dimulai pada Kamis, (2/2/2023).
Apel kesiapan ini dihadiri oleh PAMOBVIT. Dalam apel kesiapan operasional penuh oleh PAM JAYA ini, PAM JAYA menyatakan siap untuk melakukan selama satu tahun, PAM JAYA telah menjalankan proses Transisi dan Transformasi yang telah dimulai sejak Januari 2022.
Proses ini dimulai dari Kick Off Event Transisi dan Transformasi PAM JAYA, kolaborasi dengan Kejati DKI Jakarta dalam Transisi Kontrak Konsesi dan
BERITA TERKAIT :Pilkada Banten Dirusak Dengan Politisasi Hukum, Aktivis 98: Kita Tau Siapa Pemainnya
Visi Misi Airin Lebih Klop Ke Prabowo, Sony Asal Jeplak Dan Gak Paham Banten?
Percepatan Pembangunan SPAM, penandatanganan nota kesepahaman dengan BPKP, Kick-Off Operasional PAM JAYA. Kemudian Konsultasi Publik Rencana Kerja Sama Pengembangan Spam di Provinsi DKI Jakarta, market sounding, penandatanganan Perjanjian Kerja Sama antara PAM JAYA dan Moya Indonesia, Town Hall management meeting, perekrutan 1.097 karyawan Palyja dan Aetra, pembinaan mental dan fisik bersama Rindam Jaya, kesepakatan penyelesaian shortfall, kolaborasi dengan Kodam Jaya, serta kerja sama dengan PAMobvit.
Direktur Utama PAM JAYA Arief Nasrudin menjelaskan, selama satu tahun ke belakang PAM JAYA telah melaksanakan proses transisi dan transformasi dengan tata kelola perusahaan yang baik, serta berbagai pendampingan.
Artinya, lanjut Arief, proses tersebut menandakan bahwa kesiapan PAM JAYA hari ini didasarkan pada persiapan yang matang. “Kita tentu saja ingin proses transisi dan transformasi operasional penuh air perpipaan oleh PAM JAYA tetap berjalan lancar, namun tetap pada prinsip yang transparan serta berlandaskan pada tata kelola perusahaan yang baik,” tambah Arief.
Arief menambahkan, PAM JAYA saat ini telah memastikan 5 elemen penting telah terpenuhi, yakni tersedianya struktur organisasi full operation yang
mengakomodir karyawan mitra termasuk posisi dan jabatan, tersedianya SDM secara kuantitatif (jumlah) dan kualitatif (kompetensi) yang siap untuk menjalankan pengoperasian penuh.
Lalu tersedianya proses bisnis pengelolaan SPAM yang akan dijalankan, tersedianya sistem dan aplikasi yang siap digunakan untuk pengoperasian penuh, serta tersedianya alat dan material penunjang operasional dan pelayanan.
“PAM JAYA juga telah memastikan kesiapan 5M, yakni kesiapan SDM (Man), kesiapan material dan alat kerja (Material), kesiapan sistem dan aplikasi (Machine), kesiapan operasi dan pelayanan (Method), dan kesiapan anggaran (Money),” tambah Arief.
PAM JAYA juga telah membentuk Tim Bersama yang terdiri atas 16 tim dari PAM JAYA, Palyja, dan Aetra dengan jumlah 238 orang. Tim Bersama tersebut telah melakukan kick-off bersama, kemudian dilanjutkan dengan gladi bersih operasional penuh selama 10 hari di 120 lokasi, hingga inspeksi final yang dilakukan bersama stakeholders perusahaan.
“Artinya, kesiapan PAM JAYA memang telah dilakukan di berbagai aspek dan bahkan inspeksinya juga dilakukan bersama para stakeholders sehingga kesiapan ini bisa dipertanggungjawabkan,” imbuh Arief.
PAM JAYA juga memastikan pelayanan air minum perpipaan di Jakarta tidak akan terganggu. Selain itu, PAM JAYA juga memastikan bahwa setiap pelanggan di wilayah Timur Jakarta (pelangan Aetra) dan pelanggan di wilayah Barat Jakarta (pelanggan Palyja) akan otomatis menjadi pelanggan PAM JAYA tanpa perlu melakukan pendaftaran sambungan baru.
“Terkait pembayaran pun bisa dilakukan melalui mini market terdekat, mobile banking, dan e-commerce,” ucap Arief.
Saat ini, tambah Arief, PAM JAYA berkomitmen untuk mewujudkan kedaulatan air bagi warga DKI Jakarta melalui berbagai upaya percepatan layanan seperti penambahan suplai air, perluasan jaringan, dan peningkatan kualitas layanan.
“Sekarang, tujuan kami semua di PAM JAYA adalah satu, yakni mencapai 100 persen cakupan pelayanan pada 2030,” tutup Arief.