RN - DPD PDI Perjuangan DKI Jakarta mengaku sudah menggelar rapat internal terkait heboh temuan beras busuk Bansos DKI 2020 dan cawe - cawe politisi Kebon Sirih.
Sekretaris DPD PDI Perjuangan DKI Jakarta, Gembong Warsono mengungkapkan pihaknya sudah menggelar rapat internal dan memanggil anggota fraksi yang namanya disebutkan dalam dokumen unggahan Twitter akun Kurawa.
“Kita (DPD) sudah menggelar rapat internal dan menanyakan kepada nama - nama yang disebutkan dalam dokumen Kurawa. Mereka bilang mereka tidak tahu,” ujar Gembong Warsono.
BERITA TERKAIT :Duit Bansos DKI Rp 802 Miliar, Jangan Sampai Yang Kaya Dapat Bantuan
Wakil Ketua DPRD Kab Bekasi Dibui, Kader PDIP: Kita Pesta Bung Leman Diborgol
Saat disampaikan bahwa Cinta Mega belakangan memberikan pernyataan kepada awak media bahwa dirinya menelepon pihak Pasar Jaya terkait PO Bansos beras Sita, yang dalam dokumen unggahan Twitter akun Kurawa disebutkan sebagai Adik Cinta Mega.
“Tapi saat kita tanyakan dalam rapat internal DPD, mereka yang disebutkan namanya termasuk Cinta Mega megaku tidak tahu. Baguslah kalau ke teman - teman media dia mengakui,” jawab Gembong Warsono.
Sementara itu, Ketua DPD PDI Perjuangan DKI Jakarta, Adi Wijaya atau akrab disapa Aming tidak bersedia di wawancara by phone.
“Dgn tdk mengurangi hormat saya mohon maaf kalau mau wawancara aku silakan datang ke kantor partai jalan tebet raya nomor 46 thanks,” ujar Aming seraya mengatur jadwal untuk ditemui.
Sebelumnya diberitakan, politisi sekaligus anggota Fraksi PDI Perjuangan, Cinta Mega mengklaim tidak ikut cawe - cawe beras bansos busuk DKI Jakarta 2020.
Namun, Cinta Mega mengaku bahwa dirinya melakukan komunikasi dengan Perumda Pasar Jaya terkait PO suplayer (Sita) yang mandek.
Cinta Mega mengungkapkan, bahwa Sita yang dalam dokumen unggahan Twitter akun Kurawa disebut sebagai adik bukan adiknya.
“Dia bukan adik saya, memang dia datang ke saya, mengaku kalau dia (Sita) telah dapat PO untuk suplayer beras bansos. Tapi mandek, lalu saya sarankan telepon Gatra (Pasar Jaya) tapi tidak diangkat, lalu saya yang telepon, diangkat. Hanya sebatas itu peran saya,” tutur Cinta Mega kepada radarnonstop.co belum lama ini.
Sebelumnya, sumber radarnonstop.co di internal Perumda Pasar Jaya juga mengungkapkan beberapa ungkapan anggota DPRD DKI saat meminta PO beras bansos DKI 2020.
Antara lain ungkapan dewan dan sempat viral saat meminta beras bansos, yakni: “Gimana nih bos, pasukan mau dikasih makan apa,”.
Saat ungkapan tersebut dikonfirmasi kepada Syahrial, politisi PDI Perjuangan ini membantah.
“Sepertinya kata2 yg seolah saya ucapkan itu bukan gaya saya berkomunikasi dgn pihak manapum. vulgar bahasa tidak terpelajar .dan kampungan sangat dan itu bukan gaya berkomunikasi,” ujar Syahrial melalui pesan Whatsap messenger.
Diketahui, Kebon Sirih (DPRD) DKI Jakarta geger dan heboh gegara Twitter akun Kurawa secara blak-blakan mengunggah adanya temuan dugaan korupsi bansos DKI Jakarta 2020 senilai Rp2,85 triliun.
Dalam unggahannya (Rudi Valinka) di Twitter akun Kurawa secara gamblang juga menyebutkan adanya cawe - cawe politisi PDIP yang saat ini duduk sebagai anggota legislatif di DPRD DKI Jakarta.
Antara lain yang disebutkan adalah Pandapotan (PT Samudra Barokah Sejahtera) dan Syahrial (Safa Bintang) dan Yuke (Mitra Sarana Indo), Sita Adik Ibu Cinta Mega.