RADAR NONSTOP - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto risau. Karena saat ini banyak gerakan fitnah dan bohong di masyarakat.
Bahkan, fitnah dan bohong menjadi sebuah usaha yang mampu menghasilkan uang. Hal itu disampaikan Hadi saat sowan ke kediaman KH Maimoen Zubair atau Mbah Moen, di pondok pesantren Al-Anwar di Desa Karangmangu Kecamatan Sarang, Rembang pada Minggu (30/12/18).
Kata dia, guru ngaji-nya berpesan, perbuatan dosa yang paling besar adalah fitnah, berbohong. Tapi sekarang fitnah dan berbohong dijadikan usaha karena menghasilkan duit.
BERITA TERKAIT :Pramono Jangan Mau Dikibuli, Para Pemburu Jabatan Jago Klaim Dan Pasang Boneka
Tom Lembong Curhat, Jalankan Perintah Jokowi Soal Impor Gula Tapi Berakhir Bui
"Jadi yang disampaikan guru ngaji saya dulu, ya itu tadi dilanggar," kata Hadi di hadapan para santri asuhan Mbah Moen.
Hadi mengatakan, saat ini pemuda Indonesia telah memasuki generasi revolusi industri 4.0. Menurutnya, revolusi inilah yang mengubah pekerjaan manusia yang pada jaman dahulu hanya menggunakan tenaga, kini sepenuhnya mengandalkan pikiran.
"Namun ada paradoksnya dari revolusi industri itu. Yaitu, sekarang berita apapun, sedikit saja. Misalnya di kampung ada sunatan, kemudian ada pisau sedikit melukai, itu beritanya udah sampai dimana-mana. Karena apa, karena masing-masing manusia sekarang ingin menjadi yang pertama mengetahui," jelasnya.
"Ada temannya njelungup (jatuh), gak ditolong dulu tapi difoto dulu. Ya kan? Akibatnya apa, akibatnya adalah banyak sekali berita-berita yang harusnya tidak diketahui orang banyak menjadi diketahui orang banyak. Dan banyak juga berita-berita bohong yang harusnya tidak disebarkan malah disebarkan," imbuh Hadi.