RADAR NONSTOP - Gerakan Cerdas Merah Putih (CMP), yang digagas Mika Panjaitan semakin massif di wilayah Jakarta Selatan.
Salah satunya, dengan memberikan bimbingan belajar (Bimbel), gratis bagi anak-anak dari keluarga yang tidak mampu, khususnya di daerah padat penduduk Ibu Kota DKI Jakarta.
Bimbel gratis ini diberikan bagi siswa yang tidak mampu untuk persiapan menghadapi Ujian Nasional (UN) 2019, khususnya kelas 6 SD , 3 SMP, dan 3 SMA.
BERITA TERKAIT :Sekjen PDIP Hasto Tuding Airin-Ade Dikepung & Dihadang Kekuatan Besar Di Banten
Calon Wali Kota Bekasi Tri Digempur Kampanye Busuk Dan Money Politik
"Kami akan kirim guru apabila di wilayah tersebut, warga menyediakan tempat belajar beserta minimal 10 orang siswa per kelas. Gerakan Bimbel gratis ini sangat penting untuk mencerdaskan anak bangsa. Anak-anak sangat antusias belajar untuk persiapan menghadapi UN yang akan datang. Majulah anak Indonesia," kata Pemerhati Pendidikan, Mika Panjaitan, yang juga Caleg DPRD DKI Jakarta Dapil VII dari PDI-Perjuangan, Jumat (4/1/2019).
Diakui Mika, tingkat pendidikan di DKI Jakarta, saat ini masih sangat rendah dan memperihatinkan. Masih banyak anak-anak yang putus sekolah. Faktor ekonomi menjadi pemicu. Alhasil, tingkat kriminal pun semakin tinggi.
Untuk itu, Pria kelahiran Pematangsiantar, Sumatera Utara ini terpanggil untuk membenahi dan meningkatkan mutu pendidikan bagi anak-anak yang putus sekolah di DKI Jakarta. Adapun daerah padat yang disasar adalah Kecamatan Cilandak, Kebayoran Lama, Kebayoran Baru, Pesanggrahan dan Setia Budi.
Melalui gerakan CMP, anak buah Megawati Soekarnoputri ini bersama tim CMP langsung hadir di daerah padat penduduk untuk memberikan bimbingan belajar gratis.
Ia meyakini dengan gerakan belajar gratis ini, dapat mencetak siswa berprestasi.
"Saya akan melakukan yang terbaik bagi masyarakat Indonesia. Mendidik dari hati-ke hati akan menghasilnya generasi muda yang cerdas bagi bangsa dan negara,"tegasnya.
Menurut Mika, permasalahan belajar siswa adalah motivasi belajar yang kurang, serta minimnya informasi mengenai teknik-teknik belajar yang baik dan efektif. Pemberian motivasi dan penanaman kepercayaan diri pada setiap anak, katanya akan mendorong anak-anak untuk lebih giat belajar dan berusaha. Karena itu, Mika percaya bahwa setiap anak bisa meraih impiannya.
Secara rutin, Mika juga mengerahkan guru-guru terbaiknya melayani siswa SD, SMP, dan SMA dalam program bimbingan belajar dan try out gratis.
“Mereka adalah anak-anak bangsa yang kehilangan kesempatan mengikuti les dan bimbingan belajar karena ekonomi. Sekolah gratis dan guru-guru bersertifikasi saja tidak cukup. Mereka harus diberi motivasi agar tidak apatis dan malas belajar. Semangat mereka mesti dibangkitkan,” katanya.
Dalam kegiatan bimbel gratis ini, Mika puas melihat program belajar yang diselenggarakan CMP mendapat simpati dan berhasil meningkatkan prestasi dan semangat belajar anak-anak di Jaksel. Harapannya, program tersebut, akan menyentuh wilayah lainnya di Jakarta.
Untuk memberikan pengajaran terbaik kepada para siswa, Mika bersama CMP juga memberikan pelatihan mengajar kepada ribuan guru di Indonesia.
Berkat pengalamannya di dunia bimbel, DPP PDI-Perjuangan akhirnya mempercayakan Mika sebagai Ketua Panitia Try Out Nasional Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) tahun 2016.
Try Out serentak di Indonesia, ini diikuti sebanyak 185.844 siswa. Kegiatan try out yang digagas oleh Ketua DPP PDI-Perjuangan Bidang Pemuda dan Olahraga Sukur H Nababan ini mendapat penghargaan dari Museum Rekor-Dunia Indonesia. Penghargaan tersebut, diterima langsung oleh Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarno Putri.