Jumat,  19 April 2024

Sahabatnya Siap Bergerak

Sebut Tak Mati Membusuk, Ini Sinyal Anas Untuk Kubu Cikeas

RN/NS
Sebut Tak Mati Membusuk, Ini Sinyal Anas Untuk Kubu Cikeas
Anas Urbaningrum resmi bebas.

RN - Mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum sudah bebas. Bebasnya Anas disambut para sahabatnya. 

Teriakan yel, yel, dan nyanyian perjuangan menggema di Lapas Sukamiskin, Bandung, Jawa Barat saat Anas keluar. "Lawan, lawan, lawan," teriak massa yang memakai kemeja putih, Selasa (11/4).

Anas menyampaikan permohonan maaf jika ada yang berpikir dirinya membusuk di penjara.

BERITA TERKAIT :
Sowan Ke SBY, Prabowo Gak Bicara Kursi Menteri Di Cikeas? 
Mau Rebut Suara Di Jatim, SBY Langsung Dukung Khofifah Dan Ziarah Ke Makam Bung Karno

"Saya ingin menyampaikan permohonan maaf, pertama mohon maaf kalau ada yang berpikir saya di tempat ini mati membusuk," kata Anas di hadapan loyalisnya yang menyambut di Lapas Sukamiskin, Selasa (11/4/2023).

Anas mengatakan tidak menjadi bangkai fisik dan sosial gara-gara dipenjara. Dia mengatakan dirinya tetap sehat dan waras berkat dukungan keluarga dan sahabat-sahabatnya.

"Kalau ada yang berpikir, saya di tempat ini menjadi bangkai fisik dan bangkai sosial, ini mohon maaf, itu alhamdulillah tidak terjadi," ujarnya.

Dia juga mengatakan tidak terpisah dengan teman-teman seperjuangannya meski berada di balik jeruji. Anas mengaku bersyukur bisa keluar dari penjara hari ini.

"Yang kedua, saya juga mohon maaf kalau ada yang berpikir bahwa dengan waktu saya agak lama di sini, terhitung hari ini berarti 9 tahun 3 bulan, waktu yang cukup lama, itu hampir 2 periode Pak Saan di DPR itu. Mohon maaf kalau ada yang berpikir dengan waktu yang lama itu kemudian bisa memisahkan saya dengan sahabat-sahabat saya seperjuangan," ujarnya.

Anas dijatuhi hukuman 8 tahun penjara dan denda Rp 300 juta subsider 3 bulan kurungan pada 2014. Anas dinyatakan terbukti bersalah melakukan korupsi dan pidana pencucian uang.

Dikalangan aktivis, Anas dikenal sebagai politisi yang kerap membantu para sahabat dan koleganya saat susah. Bahkan, Anas sering pasang badan jika ada sahabatnya disakiti. 

"Anas kawan seperjuangan dari masa kuliah. Kami beda kampus, Anas HMI saya bukan. Tapi Anas membantu kami kalau lagi dizolimi orang," terang pria yang namanya enggan disebutkan. 

Pria yang memakai kemeja putih itu melanjutkan, Anas juga pernah membantu temannya yang saat itu membutuhkan dana untuk perawatan ibunya. "Padahal Anas tidak ada duit, tapi Anas telpon sana-sini cari pinjaman agar ibu temannya bisa terselamatkan," ungkapnya. 

Soal perjuangan gerakan terang dia, Anas sudah teruji sejak dia memimpin PBHMI. "Sejak kuliah Anas itu tidak pernah berkhianat kepada garis perjuangan. Jadi Anas itu memang peduli dan konsisten, saya yakin Anas ini adalah korban rezim," terangnya.  

Dia melanjutkan, kalau Anas bukan orang baik dan konsisten terhadap perjuangan tidak mungkin ada ribuan orang yang menunggu kebebasannya. "Kami akan terus melawan kedzoliman ini. Sejarah kami sebagai aktivis panjang dan siap pasang badan untuk kebenaran," tambahnya.