RN - Manuver Sandiaga Salahuddin Uno terbaca. Diduga Sandi pindah dari Partai Gerindra ke PPP untuk sebuah skenario politik.
Kabarnya Sandi ngarep dipasangkan dengan Ganjar Pranowo yang telah diusung sebagai bakal calon presiden (bacapres) PDI Perjuangan dan didukung Presiden Joko Widodo.
Analisa itu disampaikan pakar Hukum Tata Negara (HTN), Refly Harun, seperti dilihat dalam video yang diunggah di kanal YouTube Refly Harun berjudul "Live Viral! Skenario Jkw: Dukung Ganjar, Cadangkan Prabowo, Tolak Anies!!", Selasa malam (24/4).
BERITA TERKAIT :Marger BUMN Ala Erick Thohir, Solusi Atau Cuma Gengsi?
Sandiaga Uno Apes, Dicap Politisi Gak Sabar Dan Tak Loyal?
"Jadi, Sandiaga pamit dari Gerindra, mungkin dia nemplok di PPP, kemudian ditawarkan menjadi pasangan Ganjar Pranowo, masuk akal," kata Refly.
Dia menilai, lebih tepat jika Sandi Uno yang jadi pendamping Ganjar, dibanding Erick Thohir yang saat ini menjabat sebagai Menteri BUMN.
Sandi Uno, sambung Refly, sudah punya modal dukungan atau ikatan dari kelompok kanan, saat dua kali perhelatan Pemilu, baik Pilkada DKI Jakarta 2017 maupun Pilpres 2019. Sedangkan Erick baru bergabung dengan warga Nahdlatul Ulama (NU) kemarin.
"Jadi Sandi Uno paling tidak punya ikatan tertentu dengan kelompok-kelompok kanan yang notabene lebih banyak mendukung Anies," kata Refly.
Sehingga, dipasangkannya Sandi dengan Ganjar diharapkan dapat memecah suara dukungan Anies Baswedan yang saat ini menjadi Bacapres Koalisi Perubahan untuk Persatuan yang terdiri dari Partai Nasdem, Partai Demokrat, dan PKS.
"Dia (Sandi Uno) punya kualitas, kemudian, tentu punya isi tas," seloroh Refly
Seperti diberitakan, Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhamad Mardiono menilai, Sandiaga Uno cocok untuk menjadi calon wakil presiden (cawapres) Ganjar Pranowo.
Pernyataan itu disampaikan Mardiono, setelah bertemu empat mata dengan Sandiaga, di kediamannya di Permata Hijau, Jakarta, Sabtu (22/4/2023) lalu.
“Menurut saya sih cocok, karena waktu itu Pak Presiden juga sudah mengatakan cocok. Jadi, Ganjar dengan Pak Sandi cocok,” ujarnya.
Menanggapi pernyataan tersebut, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto mengatakan, pernyataan Ganjar-Sandi cocok, sangat wajar jika disampaikan oleh Muhammad Mardiono.
"Setiap ketua umum partai mempunyai pandangan yang berbeda. Pemetaan atas politik yang berkembang, ya kami menghormati pendapat dari setiap ketum," ujar Hasto di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta Pusat, Senin (24/4/2023).
Meskipun begitu, Hasto meluruskan bahwa untuk penentuan Calon Wakil Presiden (Cawapres) sendiri, pihak PDI Perjuangan akan melakukan pengerucutan nama.
"Sebagaimana pengalaman 2014 dan 2019, akan ada pengerucutan terhadap siapa yang akan mendampingi pak Ganjar Pranowo," kata Hasto.
Namun, Hasto masih enggan memberitahu kepada media terkait kapan pengerucutan tersebut akan dilakukan, mengingat saat ini PDI Perjuangan baru alsaja melakukan rapat DPP yang dipimpin langsung oleh Puan Maharani.
Bahkan dirinya mengaku bahwa nama-nama cawapres masih menjadi teka-teki untuk PDI Perjuangan sendiri.
"Sekarang katakanlah itu masih menjadi teka-teki tapi kalau kita baca dinamika yang berkembang dari harapan rakyat sebenarnya ada suatu arah yang jelas," imbuhnya.