Senin,  25 November 2024

Ikut Sambut Wiranto

Demokrat Versi Moeldoko Redup, Marzuki Alie Merapat ke Prabowo 

RN/NS
Demokrat Versi Moeldoko Redup, Marzuki Alie Merapat ke Prabowo 
Marzuki Alie ke rumah Prabowo di Hambalang, Bogor.

RN - Marzuki Alie merapat ke Prabowo Subianto. Mantan Sekjen Partai Demokrat yang pernah menjabat sebagai Ketua DPR ini kabarnya bergabung ke Gerindra. 

Walau belum punya Kartu Tanda Anggota alias KTA, tapi Marzuki sering memberikan masukan ke Gerindra. Saat Demokrat gaduh, Marzuki mendukung Moeldoko untuk melawan AHY.

Partai Gerindra menjelaskan selain Marzuki ada Jimly Asshiddiqie. Momen kehadiran Marzuki saat Prabowo menyambut Wiranto di Hambalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

BERITA TERKAIT :
Gelar Tasyakuran Di Dapil II Jakarta Utara Bareng Akar Rumput Demokrat, Bunda Neneng Mulai Gaspoll Menangkan Pasangan RK-Suswono
Wow, AHY Klaim Kinerjanya Kinclong Babat Mafia Tanah

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Sugiono usai pertemuan Prabowo dan Wiranto di Hambalang, Senin malam, menyebutkan bahwa keduanya memang belakangan ini intens memberikan masukan-masukan kepada Partai Gerindra.

"Beliau berdua memang selama ini aktif dalam arti sering bersama kami dalam memikirkan hal-hal yang perlu dilakukan ke depan dalam rangka memperbaiki kondisi bangsa dan meneruskan apa yang sudah baik, menyusun program juga bersama Partai Gerindra," kata Sugiono.

Namun, ia menjelaskan bahwa Jimly Asshiddiqie yang merupakan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) dan Marzuki Alie belum resmi menjadi kader Partai Gerindra. "Belum (jadi kader), kalo KTA (kartu tanda anggota) belum (memiliki)," ujarnya.

Ia menerangkan bahwa untuk menjadi kader Partai Gerindra, setiap calonnya wajib melakukan proses kaderisasi bersama Partai Gerindra. "Kalau kader itu ada proses kaderisasi, Pak Jimly dan Pak Marzuki Alie itu belum mengalami proses kaderisasi tersebut, tapi dari sumbangsih yang mereka lakukan, mereka adalah perkuatan bagi Partai Gerindra," sebut Sugiono.

Wiranto menemui Prabowo untuk mengantarkan kader-kader binaannya untuk melanjutkan kiprah di Partai Gerindra, setelah siang harinya mengantarkan sebagian ke PPP. 

"Saya tanya mereka apakah masih punya hasrat untuk berjuang di perpolitikan nasional, ternyata siap kalau ada perintah, tapi saya bilang jangan berdasarkan perintah, tapi secara demokrasi," papar Wiranto.

Menurutnya, sebagian kader binaan dia yang dianggap nasionalis memilih melanjutkan di Partai Gerindra, dan sebagian yang agamis ke PPP.

"Ternyata memang yang cenderung basic nasionalism memilih Gerindra. Teman-teman yang lebih banyak bernafaskan agamis, Islam terutama saya serahkan untuk bisa berkiprah di PPP tadi siang saya serahkan ke Pak Mardiono," ungkap Wiranto.