RN - Gubernur Maluku Murad Ismail bakal diberikan karpet biru oleh PAN. Murad dipecat PDIP dari jabatannya sebagai Ketua DPD PDIP Maluku.
Pemecatan itu lantaran istri Murad bergabung ke PAN. Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan mengatakan siap untuk menerima Murad Ismail jika ingin bergabung dengan PAN.
"Tentu kita kasih karpet biru, bagi siapapun yang ingin berjuang kepada Partai Amanat Nasional, berbuat untuk rakyat," ujar Zulhas di kantor KPU RI, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (12/5/2023).
BERITA TERKAIT :Wakil Ketua DPRD Kab Bekasi Dibui, Kader PDIP: Kita Pesta Bung Leman Diborgol
Leman Selalu Lolos, Pernah Diperiksa KPK Kasus Suap Meikarta, Kini Diborgol Kejari Kabupaten Bekasi
Zulhas mengatakan partainya terbuka bagi siapapun yang ingin berjuang bersama PAN. Dia berkata akan menyiapkan karpet biru untuk Murad Ismail.
"Siapa saja yang ingin berbuat untuk Nusa dan Bangsa dari manapun bergabung dengan PAN asal sungguh-sungguh bantu rakyat. Kita kasih karpet biru," tuturnya.
Sebelumnya, Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Djarot Saiful Hidayat berbicara soal status Murad Ismail di PDIP usai dicopot dari jabatan Ketua DPD Maluku. Djarot mengatakan Murad terbukti telah melanggar aturan partai.
"Diberhentikan. Otomatis dong (dari jabatan dan kader). Karena istrinya sudah (bukan kader). Supaya kompaklah sama istri," ujar Djarot di kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (11/5/2023).
Djarot mengatakan aturan pelarangan itu menandakan jika melanggar maka harus keluar dari partai. Menurutnya, itu sudah merupakan pilihan dari Murad.
"Ya harus keluar (dari partai). Kan pilihan itu ya," katanya.
Emosi Pukul Meja
Djarot Saiful Hidayat mengatakan pihaknya sempat melakukan pemanggilan kepada Gubernur Maluku Murad Ismail usai istrinya, Widya Pratiwi Murad Ismail, pindah ke PAN.
Djarot menyebut saat pemanggilan itu, Murad tampak emosi hingga memukul meja.
"Begitu beliau dipanggil, hadir, beliau marah-marah dengan emosi yang sangat tinggi, yang intinya itu menolak berbagai macam aturan partai," ujar Djarot di kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (11/5/2023).
Djarot menuturkan pihaknya telah mencoba untuk memberikan penjelasan kepada Murad Ismail mengenai aturan yang ada di PDIP. Namun, dia mengatakan Murad Ismail menolak mendengarkan.
"Ketika kita tunjukkan ada aturan partai Nomor 25a salah satu pasalnya itu melarang suami istri untuk beda partai. Beliau marah-marah sambil memukul-mukul meja, beliau tidak mau menerima penjelasan dari DPP partai," ujarnya.
Menurut Djarot, kader partai harus menaati aturan yang berlaku. Selain itu, dia menyebut kader partai juga dilarang untuk menunjukkan sikap arogan dan kurang terpuji.
"Ini menunjukkan bahwa kader partai dilarang untuk arogan, dilarang untuk melakukan tindakan-tindakan yang kurang terpuji," katanya.