RN - Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini terus membantah soal dirinya tidak tau terkait korupsi bantuan sosial (bansos). KPK telah menggeledah Kemensos soal beras Bansos dampak dari corona.
Politisi PDIP yang biasa disapa Risma ini mengatakan dirinya belum menjadi Mensos saat bansos beras bergulir.
"Ini kejadiannya tahun 2020, saya tidak mau, oh iya ternyata betul berita acaranya masalah BGR dan itu tahun 2020. Jadi saya dilantik Pak Presiden itu 27 Desember 2020. Kejadiannya ini sekitar September," kata Risma dalam konferensi pers di Kemensos, Jakarta Pusat, Rabu (24/5/2023).
BERITA TERKAIT :19,9 Ribu Ibu Hamil Kurang Energi, Sri Mulyani Sebut Anggaran Kesehatan Rp187,5 T
Duit Bansos DKI Rp 802 Miliar, Jangan Sampai Yang Kaya Dapat Bantuan
Risma menyampaikan hal tersebut untuk menjelaskan terkait penggeledahan KPK di gedung Kemensos pada Selasa (23/5). Risma menegaskan dirinya tak tahu tentang kasus yang terjadi.
Meski demikian, Risma menilai program bansos beras itu aneh. Salah satunya terkait penggunaan anggaran.
"Hanya yang saya tahu ini aneh. Waktu saya baca, kenapa duitnya di Dayasos, kenapa kemudian ada orang dari Lijamsos turut serta. Itu saja saya yang heran. Tapi kan saya tidak tahu, case, kejadiannya itu kayak apa," ucapnya.
Dayasos adalah Direktorat Jenderal Pemberdayaan Sosial atau Ditjen Dayasos. Sementara Linjamsos adalah Direktorat Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial.
Seperti diberitakan, saat Corona melanda negeri ini, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menambah pagu perlindungan sosial di program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) 2020 dari Rp203,9 triliun menjadi Rp234,33 triliun atau total anggaran PEN Rp695,2 triliun.
Sebelumnya, KPK menggeledah gedung Kemensos terkait dugaan korupsi bansos beras. KPK mengatakan penggeledahan dilakukan untuk melengkapi alat bukti.
"Hari ini ada kegiatan penggeledahan yang dilakukan tim penyidik KPK di Kemensos dalam rangka untuk terus mengumpulkan dan melengkapi alat bukti yang telah kami miliki terkait dugaan tipikor penyaluran bansos berupa beras untuk program keluarga harapan tahun 2020 sampai 2021 di Kemensos," kata Kabag Pemberitaan KPK Ali Fikri kepada wartawan, Selasa (23/5).
Ali mengatakan proses penyidikan dugaan korupsi beras bansos masih berlangsung. KPK akan segera menjelaskan duduk perkara kasus tersebut ketika semua bukti telah terkumpul.
Enam orang telah ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi bansos beras ini. Para tersangka kini juga dicegah bepergian ke luar negeri selama enam bulan dan dapat diperpanjang jika dibutuhkan.
Satu tersangka telah diketahui bernama Kuncoro Wibowo (KW). Kuncoro merupakan mantan Dirut TransJakarta.