Sabtu,  27 April 2024

La Ode Umar Bonte Dicap Norak, Ade Armando Sebut Anies Orang Indonesia Asli

RN/NS
La Ode Umar Bonte Dicap Norak, Ade Armando Sebut Anies Orang Indonesia Asli
Ade Armando.

RN - Ade Armando menuding Ketua DPP KNPI, La Ode Umar Bonte norak. Penggiat media sosial ini menyebut Anies Baswedan adalah orang Indonesia asli.

Hal itu jadi alasan Bonte mengajak menolak Anies jadi Presiden RI. Ade mengaku heran atas apa yang disampaikan sebagai alasan bagi publik untuk harus menolak Anies menjadi Presiden RI. Sebab, alasannya bukan karena prestasi Anies atau apa yang sudah dikerjakan Anies selama ini.

Apalagi, alasan yang disampaikan untuk menolak itu menuduh Anies Baswedan bukanlah orang asli Indonesia. Selain itu memberi contoh orang Indonesia asli itu seperti Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto.

BERITA TERKAIT :
Anies Disuruh Rebut Kursi Gubernur Jakarta, Surya Paloh Ogah Tekor Dua Kali Ya?
Anies Bakal Pudar Jika Tak Maju Pilkada Jakarta, Tawaran PKS & NasDem Wajib Dipikirkan...

Ade merasa, apa yang disampaikan La Ode Umar Bonte itu norak dan sangat tidak logis. Walau bukan pendukung Anies, ia mengaku tidak setuju jika Anies dilarang untuk jadi presiden karena dituduh bukan asli Indonesia.

"Itu nggak logis sama sekali, Anies Baswedan itu orang Indonesia asli," kata Ade lewat video yang diunggah di akun TikTok @adearmando_official, Selasa (27/6).

Ia menerangkan, etnik Anies memanglah Arab. Tapi, Ade menegaskan, Anies  adalah orang Indonesia karena lahir di Indonesia dan orang tuanya lahir di Indonesia. Jadi, baik Anies, Ganjar, atau Prabowo sama-sama Indonesia.

Sebagaimana etnik-etnik lain di Indonesia, ia menekankan, etnik Arab di Indonesia itu sejajar dengan etnik Sunda, Padang, Bugis dan etnik apapun di Indonesia, termasuk etnik Tionghoa karena semua sama-sama Indonesia.

"Jadi, ini si ketua organisasi pemuda ini perlu belajar banget tentang kewarganegaraan, siapa itu orang Indonesia," ujar Ade.

Ade menambahkan, semua orang dengan etnik apapun di Indonesia sejajar karena memang lahir dan besar di Indonesia. Ia mengimbau agar jangan  lagi ada komentar-komentar yang memecah belah masyarakat Indonesia.