RN - Joko Agus Setyono mulai banyak musuhnya. Sekda DKI Jakarta ini dicap banyak janji dan kebanyakan gaya.
Agus sapaan akrab Sekda DKI disebut-sebut sering mengumbar janji. "Kebanyakan gaya aja itu Sekda. Doyan janji pula," terang sumber di Gedung DPRD DKI Jakarta, Kebon Sirih, Jakpus.
Politisi ini mengaku, Agus sering janji tapi jarang terealisasi. "Lama-lama banyak musuhnya. Sekarang saja sudah banyak musuh," ungkapnya.
BERITA TERKAIT :Megawati Muncul Usai Jokowi Turun Di Jateng & Jakarta, Tuding Aparat Gak Netral
Jokowi Getol Endorse RIDO, Dendam Ke PDIP Atau...?
Pengamat politik Tamil Selvan menilai, jika benar Agus banyak musuhnya maka harus ada yang diubah. "Misalnya pola komunikasi poltik Agus harus diubah," terangnya kepada wartawan, Minggu (9/7).
Wajar jika Agus dalam komunikasi kaku. "Sebab diakan wajah baru di pemprov. Dia lama di BPK, nah di pemprov ketemunya bukan cuma dengan ASN tapi juga dengan politisi dari lintas partai," ungkapnya.
Agus kata Tamil harus segara belajar dan mampu move on cepat. "Jika tidak maka Agus bakal banyak yang benci dan ini bahaya buat perkembangan pembangunan ibu kota. Sekda itukan bampernya gubernur, kalau banyak yang benci bisa kacau," ucapnya.
Diketahui, Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono melantik Joko Agus Setyono sebagai Sekretaris Daerah DKI Jakarta di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (15/2/2023). Artinya Agus menjabat Sekda baru lima bulan.
"Baru lima bulan, masih banyak belajarlah memahami medan di pemprov," tambah Tamil.
Pelantikan itu berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 13/TPA Tahun 2023 tentang Pengangkatan Pejabat Pimpinan Tinggi Madya di Lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang diteken Jokowi pada 13 Februari 2023.
Sebelum dilantik sebagai sekda, Agus merupakan Kepala Perwakilan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Provinsi Bali sejak 2022. Melansir situs resmi BPK RI, Agus merupakan pria kelahiran Kebumen, 11 Desember 1968.
Agus juga pernah mengemban jabatan sebagai Kepala Perwakilan BPK Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Kepala Perwakilan BPK Provinsi Kalimantan Barat, Kepala Sekretariat Perwakilan BPK Provinsi Jawa Timur (Jatim), Kepala Sub Auditorat Sub Auditorat DKI Jakarta I BPK RI, dan Kepala Seksi Seksi I.C.3.2 Auditorat Utama Keuangan Negara I.
Pada tahun 2006, dia pernah menerima penghargaan Satyalancana Karya Satya 10 Tahun. Sebelum diisi oleh Agus, jabatan Sekda DKI diisi oleh Marullah Matali. Namun, Heru mencopotnya dan Marullah diberi posisi baru sebagai Deputi Gubernur Bidang Budaya dan Pariwisata.