RADAR NONSTOP - Masalah sampah di perbatasan wilayah Kabupaten dan Kota Bekasi sempat menjadi polemik, tepatnya di Kali Pisang Batu (DA-1), Desa Setia Asih, Kecamatan Tarumajaya.
Bahkan sempat menjadi viral di berbagai media sosial maupun pemberitaan di berbagai media ekectronik, cetak maupun online. Akhirnya pada Jumat (11/1) menjadi momen penting dalam sejarah antara Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi untuk duduk bersama melaksanakan rapat koordinasi untuk mencari solusi dalam penanggulangan sampah tersebut.
Rapat koordinasi dua Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten dan Kota Bekasi itu digelar di aula Desa Setia Asih Kecamatan Tarumajaya. Selain itu hadir Lurah dan pihak Kecamatan Medan Satria Kota Bekasi, Bidang Kebersihan Dinas PUPR Kabupaten Bekasi, Camat Tarumajaya, Kelapa Desa Pahlawan Setia dan Staf serta BPD Desa Setia Asih.
Kepala Bidang (Kabid) Kebersihan DLH Kabupaten Bekasi, Dodi Agus Suprianto mengatakab, sampah yang diangkut dari Kali Pisang Batu sejak Sabtu (5/1) lalu sudah mencapai 1700 ton atau sekitar 2400 kubik sampah.
"Kita bekerja selama 7 hari, ini sudah sekitar 80 persen. Kita targetkan hari ini untuk penyelesaian pengangkatan dan pengangkutan sampah kali Pisang Batu mencapai 100 persen," jelasnya.
Kata Dodi, pihaknya tidak saling menyalahkan, ini sampah kota atau itu sampah kabupaten. Namun katanya, mencari solusi bersama untuk menyelesaikan sampah yang berada di perbatasan Kota - Kabupaten Bekasi.
"Kita sudah sepakat dengan rekan DLH Kota Bekasi, hari ini kita akan memasang jaring warmes sampah di masing-masing perbatasan," bebernya.
Malah, tambah Dodi, Pemkot Bekasi hari ini menurunkan dua unit alat berat dan beberapa alat angkut sampah yang diangkut dari kali perbatasan Kota-Kabupaten Bekasi itu. (*)