Jumat,  22 November 2024

SBY Muncul Lagi, Cerita Soal Pilpres 2003-2004 Sama Dengan 2024

RN/NS
SBY Muncul Lagi, Cerita Soal Pilpres 2003-2004 Sama Dengan 2024
Presiden SBY.

RN - Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kembali muncul. Dia membandingkan saat ini sama dengan Pilpres 2003-2004. 

Sebab situasi jelang pemilihan umum (Pemilu) 2024 saat ini, sama seperti kondisi yang ia rasakan ketika ingin maju sebagai calon presiden (Pilpres) 2004.

Saat itu, ia mengutamakan visinya ketika berkeliling untuk menemui masyarakat Indonesia. Visi tersebut ditegaskannya bukan janji kosong, sebab ia menyampaikan apa yang benar-benar dapat dikerjakannya.

BERITA TERKAIT :
Trump Tuding Kamala Harris Akan Bawa AS Perang Dunia Ke-3
Gelar Tasyakuran Di Dapil II Jakarta Utara Bareng Akar Rumput Demokrat, Bunda Neneng Mulai Gaspoll Menangkan Pasangan RK-Suswono

"Jadi bukan janji-janji kosong, bukan angin surga. Karena rakyat akan ingat terus apakah yang telah saya sampaikan itu betul-betul bisa diwujudkan dalam pemerintahan yang saya tuntun," ujar SBY secara daring di acara peluncuran buku Tetralogi Transformasi AHY, Kamis (10/8/2023) malam.

Hasilnya, Indonesia diklaimnya lebih baik saat dirinya berhasil terpilih pada Pilpres 2004. Indonesia juga dinilainya lebih aman, damai, adil, dan demokratis dengan kebijakan-kebijakan dari pemerintahannya.

Menurutnya, itulah pentingnya visi dalam menghadirkan program dan kebijakan yang dirasa mampu direalisasikan untuk mengubah nasib masyarakat menjadi yang lebih baik. Sebab visi, pemikiran, dan solusi tersebut diusahakan dirinya dan pemerintahan saat itu untuk dapat terwujud.

"Saya harus menggarisbawahi, rakyat Indonesia ketika harus memilih pemimpin-pemimpin mereka harus mengerti apa visi, solusi, dan pemikiran calon pemimpin itu. Mengapa? agar tidak salah pilih agar tidak seperti memilih kucing dalam karung," ujar SBY.

Masyarakat haruslah mengenal kucing atau calon pemimpin yang akan maju pada kontestasi nasional mendatang. Sebab, masa depan bangsa dan negara ada pada sosok yang akan paling banyak dipilih oleh rakyat.

"Ini harus saya garis bawahi dan semoga Indonesia memiliki tradisi politik yang baik. Pemerintah jujur, terbuka, dan menguasai masalah-masalah yang dihadapi, dan kemudian bisa mengkomunikasikan kepada rakyat Indonesia," ujar SBY.

"Semoga pengalaman panjang saya yang saya bagikan kepada AHY dan hadirin sekalian pada malam hari ini bisa menginspirasi dalam perjuangan hidup. Termasuk perjuangan politik bagi yang masuk dunia politik agar senantiasa sukses dalam karir profesi dan perjuangan politik itu," sambung Presiden keenam Republik Indonesia itu.