Jumat,  20 September 2024

Sandi Sebaiknya Gak Terlalu Pede Jadi Cawapres Ganjar 

RN/NS
Sandi Sebaiknya Gak Terlalu Pede Jadi Cawapres Ganjar 
Sandi dan Ganjar

RN - Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Sandiaga Salahuddin Uno sebaiknya tidak terlalu pede. Sebab, belum tentu PDIP akan menduetkan ke Ganjar.

Diketahui, PPP sempat mengancam akan keluar koalisi jika Sandi tidak dijadikan cawapres. Tapi ancaman itu tak membuat gentar PDIP. 

Bahkan, PDIP tak masalah jika PPP keluar koalisi. Sementara mengaku tengah berpikir bagaimana jika pada akhirnya terpilih menjadi cawapres Ganjar Pranowo. 

BERITA TERKAIT :
Tolak Diadu Dengan KIM, Sandiaga Uno Ogah Tekor Duit Di Pilkada Jawa Barat
Bongkar Korupsi Damkar Depok, Sandi Siap Dicap Pengkhianat 

Dia menilai tugas untuk mendampingi capres dari PDIP itu sangat berat.

"Saya justru lagi berpikir keras gimana kalau terpilih. Tugasnya sangat berat. Jadi saya juga mengajak temen-temen untuk kita tensi dari saling pernyataan," kata Sandiaga di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Kamis (17/8/2023). 

Sandiaga menjawab pertanyaan apakah legowo jika tidak dipilih menjadi cawapres Ganjar.

Sandiaga mengatakan saat ini dirinya tengah istikamah atau konsisten dengan satu rencana saja. Dia mengatakan fokusnya saat ini ialah memenangkan PPP di Pemilu 2024.

"Saya istikamah, saya hanya satu plan saja untuk sebagai Ketua Bappilu Nasional untuk memenangkan pilpres, pileg, dan pilkada," ujarnya.

Sandiaga juga menepis PPP tengah menjajaki untuk berkoalisi dengan partai lain selain PDIP. Menurutnya, saat ini partainya itu juga masih istikamah dengan kerja sama politik yang tengah dijalin bersama PDIP.

"Kita istiqomah tadi barusan kita WA-WA-an sama Pak Mardiono karena beliau dekat-dekatan (duduk sebelah) Pak Prabowo. Saya tanya perintah, kita istikamah dengan kerja sama politik yang kita jalin," tutur Sandiaga.

Sandiaga juga menuturkan posisi duduk Plt Ketum PPP Mardiono yang bersebelahan dengan Ketum Gerindra Prabowo Subianto di Upacara HUT ke-78 RI di Istana Merdeka. Dia menyebut hal itu hanya kebetulan saja.