Senin,  29 April 2024

Demokrat Gak Sabar, Soal Cawapres Slow Ajalah...

RN/NS
Demokrat Gak Sabar, Soal Cawapres Slow Ajalah...
Anies Baswedan dan AHY.

RN - Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) yang digagas NasDem, PKS dan Demokrat lagi naik turun. Demokrat menyindir NasDem.

Sindiran Demokrat terkait soal nama Cawapres yang akan berdampingan dengan Anies. Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Demokrat Andi Arief yang kembali meminta Anies Baswedan, untuk mendeklarasikan cawapresnya dan meminta NasDem untuk bijak.

Waketum NasDem Ahmad Ali (Mad Ali) meminta Andi Arief untuk bersabar.

BERITA TERKAIT :
Prabowo Utak-Atik Komposisi Menteri, Dampak PKB & NasDem Masuk Koalisi? 
PKB dan NasDem Gabung Prabowo, Selamat Tinggal Koalisi Perubahan?

"Katakan ke teman-teman Koalisi Perubahan khususnya Demokrat, Bapak Andi Arief, bukan kita saling menuding toh, perbanyaklah sabar dan berikanlah kepercayaan itu kepada Mas Anies. Semakin sering mendesak Mas Anies publik akan mencurigai ada maksud, ada udang di balik batu," kata Ali, Senin (21/8/2023).

Ali meminta Andi Arief tak menuding NasDem untuk bersikap bijak. Sedari awal, lanjutnya, Partai NasDem telah mengusung Anies sebagai capres tanpa syarat.

"Kami mendeklarasikan Mas Anies itu dengan tidak memiliki syarat, kami mendukung Mas Anies tanpa syarat. Kami tak menjadikan Mas Anies sebagai kader partai NasDem ya, karena kami mau Mas Anies jadi presiden untuk Indonesia," ucapnya.

Ia berharap di internal KPP tak ada partai yang saling menuding. Ia heran mengapa Demokrat terkesan terburu-buru untuk mendesak Anies mengumumkan cawapres.

"Sehingga tidak usah kita saling menuding, tidak usah saling menuding sehingga kemudian itu berimplikasi tidak baik terhadap koalisi. Sedikit-sedikit berbicara, sedikit-sedikit menuding orang lain. Pertanyaan sederhananya sebenarnya, ada apa dengan Demokrat, kenapa terlalu terburu-buru?" tanya Ali.

Ia mengatakan tak boleh saling menyandera di dalam partai koalisi. Biarkan Anies menentukan cawapresnya tanpa harus mempertimbangkan bisa maju atau tidak di Pemilu mendatang.

"Tidak boleh kemudian partai koalisi ini saling menyandera, artinya jika Piagam Deklarasi mendeklarasikan Anies mencari wakilnya harusnya tidak lagi mempertimbangkan seseorang karena jabatannya di satu partai. Tidak lagi harus mempertimbangkan Anies ini bisa maju atau tidak karena ada partai yang berpotensi meninggalkan koalisi ketika dia tidak diusung," ucap Ali.

"Belum mengumumkan wakil presiden hari ini juga merupakan strategi. Posisi Koalisi Perubahan dalam tanda kutip tidak bersama pemerintah tentunya ini sangat menyulitkan bagi koalisi itu sendiri. Akan membuka peluang orang untuk mencari-cari kesalahan," sambungnya.

Andi sebelumnya menilai deklarasi cawapres ini menjadi taktik untuk menaikkan elektabilitas Anies.

"Saya berharap Anies Baswedan segera mendeklarasikan cawapresnya sebagai taktik menaikkan elektabilitasnya," kata Andi dalam cuitan yang dibagikan kepada wartawan, Senin (21/8/2023).

Andi mencolek NasDem agar mempertimbangkan masukannya soal cawapres Anies. Dia meminta Tim Delapan di kalangan internal KPP agar melakukan evaluasi terkait ini.

"Beberapa kawan dari NasDem harap lebih bijak soal ini. Adapun tim 8 segera mengevaluasi capaiannya," katanya.