Minggu,  28 April 2024

Vladimir Putin Sebut Israel Telah Rebut Tanah Palestina

RN/NS
Vladimir Putin Sebut Israel Telah Rebut Tanah Palestina
Presiden Rusia Vladimir Putin

RN - Presiden Rusia Vladimir Putin meminta Israel tidak membabi buta menyerang Palestina. Apalagi, Palestina ada di hati umat Islam. 

Putin juga menawarkan menyebut Rusia dapat memberikan kontribusi dalam upaya penyelesaian konflik. Sebab konflik akan terus terjadi lantaran tanah milik Palestina telah diambil Israel.

“Isu Palestina ada di hati setiap orang di kawasan ini. Ya, saya yakin bahwa di hati setiap orang yang memeluk Islam,” kata Putin saat berbicara di forum Russian Energy Week di Moskow, Rabu (11/10/2023), dikutip Anadolu Agency.

BERITA TERKAIT :
Bantuan Duit Perang Dari AS Ke Israel & Ukraina Bikin Kusut Dunia 
Ngeri Banget, Amerika Bakal Suntik Duit Untuk Israel Dan Ukraina

Dia menjelaskan, gagasan awal untuk Israel dan Palestina adalah mendirikan dua negara berdaulat yang merdeka. Namun keputusan tersebut hanya dilaksanakan sebagian. Putin pun mengakui bahwa Israel telah merenggut tanah milik Palestina.

“Selain itu, sebagian dari tanah yang selama ini dianggap oleh warga Palestina sebagai milik asli Palestina, diambil alih oleh Israel, pada waktu yang berbeda dan dengan cara yang berbeda. Namun sebagian besar, tentu saja, dengan bantuan kekuatan militer,” ucap Putin.

Putin pun menyampaikan bahwa dapat memberikan kontribusi dalam upaya penyelesaian konflik Israel-Palestina. 

"Kami memiliki hubungan ekonomi yang sangat stabil dengan Israel. Kami telah menjalin hubungan persahabatan dengan Palestina selama beberapa dekade. Teman-teman kami mengetahui hal ini. Menurut pendapat saya, Rusia juga dapat berkontribusi dalam proses penyelesaian masalah ini," ujarnya, dikutip laman kantor berita Rusia, TASS.

Pertempuran terbaru antara Israel dan kelompok Hamas yang mengontrol Jalur Gaza pecah pada 7 Oktober 2023. Eskalasi dimulai ketika ratusan anggota Hamas berhasil melakukan infiltrasi ke wilayah Israel yang berbatasan dengan Jalur Gaza.

Infiltrasi dilakukan sesaat setelah Hamas meluncurkan ribuan roket ke wilayah Israel. Ratusan anggota Hamas yang berhasil memasuki wilayah Israel kemudian melakukan serangan ke beberapa kota di dekat perbatasan Gaza.

Hamas menyebut serangan roket dan infiltrasi ke Israel sebagai Operation Al Aqsa Flood. Mereka mengatakan, operasi itu diluncurkan sebagai respons atas penyerbuan ke Masjid Al-Aqsa dan meningkatnya kekerasan pemukim.

Hingga berita ini ditulis, sedikitnya 1.200 warga Israel telah tewas akibat operasi Hamas, termasuk di dalamnya 189 tentara. Sedangkan korban luka lebih dari 2.700 orang.

Merespons operasi serangan Hamas, Israel meluncurkan Operation Swords of Iron dan membombardir Jalur Gaza. Target utamanya adalah markas atau situs lainnya yang berkaitan dengan Hamas. Namun bangunan-bangunan penduduk turut terimbas serangan udara Israel.

Hingga berita ini ditulis, jumlah korban meninggal di Jalur Gaza telah mencapai sedikitnya 1.120 jiwa. Sementara korban luka setidaknya sebanyak 5.300 orang.