RN - Pejabat publik harus terbiasa dikritik, dibully dan dihujat. Pejabat tidak boleh baper karena sebagai wakil masyarakat harus paham resiko.
Hal ini dikatakan Anies Baswedan. Saat memimpin Jakarta, Anies selalu dibully, dihujat dan dimaki. Tapi capres koalisi perubahan ini tidak pernah baper apalagi melapor ke polisi.
"Kami siap untuk berdiskusi apa saja, enggak 'baper' kalau ditanya apa pun," kata Anies seperti dikutip redaksi melalui akun media sosial X resminya, Senin (23/10).
BERITA TERKAIT :Dirujak DPR, Menteri HAM Natalius Pigai Siap Dibully Dan Dicaci
Jadi Menko Di Kabinet Merah Putih, Cak Imin Traktir Anies Makan
Sebagai wakil masyarakat, pejabat publik harus memahami bahwa tidak semua orang akan setuju dengan setiap kebijakan atau keputusan yang mereka buat.
Oleh karena itu, melalui forum diskusi, masyarakat bisa menyampaikan kritik dan saran atas keprihatinan mereka. Sekalipun kritik bersifat negatif, pejabat publik seharusnya tidak 'baperan' dan harus mampu memisahkan kritik pribadi dari kritik terhadap pekerjaan.
"Karena ketika memegang jabatan publik, memakai uang publik dan untuk kepentingan publik, kuping kita enggak boleh tipis saat berdialog dengan publik," tandas Anies.