RN - Menjelang Pileg 2024, berbagai iklan politik dalam wujud baliho, spanduk, maupun poster-poster kecil para calon legislatif (caleg) semakin marak ditemukan.
Berbagai jenis iklan caleg tersebut, mayoritas didominasi dengan foto caleg, nomor caleg, dan yang paling menarik adalah slogan politik para caleg.
Beberapa slogan politik yang banyak ditemukan di jalan-jalan antara lain, “bersih, peduli, dan cerdas”, “APBD, untuk rakyat!”, “bukan hanya janji, tetapi bukti”, dan “pilih saya, pendidikan 100% gratis”.
BERITA TERKAIT :Meski Diguyur Hujan, Dukcapil Penjaringan Tetap Gelar Pelayanan di Pos RW 17
Biar Tahu Item Loksem Binaan UMKM, Kelurahan Penjaringan Tebar Data di Website Pemkot Jakut
Dilihat dari aspek kebahasaan, isi dari slogan tersebut seakan menyuarakan keinginan hati rakyat untuk mendapatkan caleg yang diidamkan.
Susunan dan tata bahasa yang digunakan disusun sedemikian rupa sehingga seolah-olah caleg tersebut adalah sosok yang sempurna dan tepat untuk dipilih rakyat.
Namun fakta di lapangan, kebanyakan caleg jelas tidak seideal itu. Caleg tak ubahnya seperti rakyat lainnya, bahkan tak jarang ada caleg yang mentalnya lebih buruk dari rakyatnya. Pada hakekatnya, slogan politik merupakan susunan kata yang dibuat untuk mempengaruhi publik dalam menentukan sikap politik.
Tujuannya, membuat kesan positif pada caleg sehingga masyarakat tersugesti untuk memilih mereka. Hanya saja, di negara ini slogan politik sering kali dibuat tanpa berdasarkan pada data maupun fakta yang ada.
Misal, ada caleg incumbent yang dulu ketika sidang paripurna hanya tidur, tak pernah berani berpendapat menyuarakan keinginan rakyat. Namun kemudian, di iklan politik slogannya berbunyi “bersih, peduli, dan cerdas”.
Di sisi lain, ada juga Caleg dengan slogan agak nyeleneh ‘jangan pilih saya karena malas berjuang’ ini bahkan viral di media sosial TikTok.
Menanggapi slogan agak nyeleneh ini, Ketua Presidium Jaringan Aktivis Reformasi Indonesia (JARI) 98 mengatakan, banyak intrik dan siasat untuk dapat meraih simpati publik.
Willy juga mencuplik bait syair lagu Group Band Wali yang bebunyi ‘jangan tuduh aku’. “Semoga saja ucapan dan slogan tersebut menjadi kenyataan, karena ucapan adalah do’a,” tandas Willy Prakarsa.