Jumat,  22 November 2024

Perang Kuras Duit, Israel Siap-Siap Aja Kalau Bangkrut

RN/NS
Perang Kuras Duit, Israel Siap-Siap Aja Kalau Bangkrut
Bendera Israel dibakar.

RN - Israel makin sadis dan biadab. Saat ini sudah puluhan ribu warga Palestina di Gaza tewas akibat dihujani bom.

Dampak dari perang itu, kini perekonomian Israel rugi sekitar 260 juta dolar AS setiap hari. Kabarnya Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu lagi dilanda setres.

Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich akan mengumumkan anggaran baru untuk sisa tahun 2023 dan mengungkapkan rencana anggaran untuk tahun depan. Program pengeluaran Israel mencakup dana koalisi, atau pengeluaran diskresi yang diperuntukkan bagi lima partai di pemerintahan sayap kanan Netanyahu. 

BERITA TERKAIT :
Israel Bom Rusun Di Gaza, Ratusan Mayat Bergelimpangan 
Setelah Bela Gaza Palestina, Kini Mia Khalifa Tobat Dari Bintang Film Seks

Dana transfer sebesar 14 miliar shekel (3,6 miliar dolar AS ) yang disetujui pada Mei lalu, sebagian akan disalurkan ke sekolah-sekolah agama, yang beberapa di antaranya dikecualikan dari pengajaran mata pelajaran seperti bahasa Inggris dan matematika. Proyek favorit lainnya termasuk pembangunan permukiman Yahudi di wilayah pendudukan Tepi Barat.

Jatah khusus tersebut hanya sebagian kecil dari total anggaran tahun 2023-2024. Kendati demikian, jatah khusus tersebut telah menjadi penanda persaingan prioritas pada saat Israel menghadapi konflik bersenjata terburuk dalam setengah abad.

Perang dimulai pada 7 Oktober ketika Hamas melangsungkan serangan mengejutkan dari Gaza ke komunitas Israel selatan. Israel mengeklaim serbuan Hamas telah menewaskan sekitar 1.200 orang. Israel kemudian melakukan pengeboman tanpa henti yang telah membunuh lebih dari 11.000 orang di Gaza, termasuk anak-anak dan perempuan. Menurut perkiraan Kementerian Keuangan, perang menimbulkan kerugian ekonomi hampir 8 miliar dolar AS.

“Selama pemerintah tetap berpegang pada dana koalisinya, pemerintah akan membayar utangnya lebih banyak,” kata Rafi Gozlan, kepala ekonom di IBI Investment House, dilansir Bloomberg, Ahad (12/11/2023).

Keputusan para pedagang global akan berpengaruh seiring dengan semakin banyaknya pemerintah yang beralih ke obligasi untuk membiayai perang. Defisit anggaran Israel membengkak lebih dari tujuh kali lipat pada Oktober dibandingkan tahun sebelumnya. Kementerian Keuangan telah mengumumkan rencana untuk melakukan peminjaman sebesar 75 persen lebih banyak pada November dibandingkan bulan lalu.

Aset-aset Israel mulai dari mata uang shekel hingga obligasi telah menutup sebagian besar atau bahkan seluruh kerugian mereka pascaserangan Hamas. Namun aura risiko masih membayangi utang pemerintah.

Biaya untuk mengasuransikan obligasi pemerintah Israel terhadap gagal bayar (default) lebih dari dua kali lipat biaya sebelum perang dimulai. Dan premi risiko, atau spread, yang diminta investor untuk menyimpan uang kertas dolar Israel di atas obligasi Treasury AS tetap sekitar 25 basis poin lebih tinggi.

Pendanaan yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk program keagamaan dan permukiman di Tepi Barat telah dipertanyakan jauh sebelum perang menghancurkan perekonomian senilai 520 miliar dolar AS. Para kritikus memperingatkan bahwa hal itu akan menekan pertumbuhan. 

Rencana anggaran tahun 2023 yang digariskan oleh Smotrich memperkirakan peningkatan pengeluaran sebesar 35 miliar shekel. Pengeluaran ini sebagian besar untuk militer dan sebagian besar dibiayai oleh utang.

Dana koalisi yang belum terpakai berjumlah hampir 8 miliar shekel. Namun, partai-partai yang berkuasa sejauh ini menolak untuk sepenuhnya mengalihkan dana tersebut atau menghentikan program-program yang terkait dengan dana itu. Biaya dana koalisi melebihi total anggaran tahun 2023 untuk rumah sakit umum atau pendidikan tinggi yang didanai negara.

Smotrich telah menyarankan pengurangan anggaran yang jumlahnya lebih sedikit dari yang diusulkan departemen anggaran Kementerian Keuangan. Dia berjanji untuk menghapuskan pengeluaran yang tidak penting untuk mendukung pertempuran.