Jumat,  17 May 2024

Garbi Disebut Bahaya Laten, Adakah Hubungannya dengan Fahri Vs PKS?

DEDI
Garbi Disebut Bahaya Laten, Adakah Hubungannya dengan Fahri Vs PKS?

RADAR NONSTOP - Pasca adanya deklarasi Gerakan Arah Baru Indonesia (Garbi) di Jawa Barat belum lama ini, kini bermunculan spanduk penolakan Garbi di berbagai titik di Jabodetabek. Adakah indikasi penolakan ormas Garbi itu adalah buntut perseteruan antara Fahri Hamzah Vs petinggi PKS?

Spanduk tersebut bertuliskan 'Tolak Garbi' dan di bawahnya ada tulisan 'Jabodetabek Menolak Garbi'. Setidaknya, ada tiga spanduk yang dipasang diantara warna hitam berlogo lambang partai PKS. Sementara yang berwarna merah bertuliskan 'Garbi Ormas Haram, Awas Bahaya Laten Garbi' dan di bawahnya ada tulisan 'Jabodetabek Tolak Garbi'.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Harian Garbi Jakarta Hidayat Matnoer Matnur mengaku geram. Hidayat merasa pembuat penolakan Garbi dalam bentuk spanduk itu belum mengerti sepenuhnya dengan ormas yang juga diikuti Fahri Hamzah itu.

BERITA TERKAIT :
Garbi: Pemkot Depok Bungkam Aspirasi Warga!
Fahri: Garbi akan Segera menjadi Parpol

Meski mengaku kesal, Hidayat mengaku akan memilih jalur dialog dengan pelaku yang menuduh Garbi adalah bahaya laten. "Mari berdiskusi dan berdialog dengan gentle. Kami merasa ini tidak ada kaitannya dengan kemenangan Fahri Hamzah terhadap PKS. Ini adalah reaksi atas ketidaktahuan orang terhadap ormas yang sedang dibicarakan publik karena visi besarnya menjadikan Indonesia lima besar dunia," ucap Hidayat saat dihubungi RADAR NONSTOP, Jumat (18/1/2019)

Menurut Hidayat, Garbi adalah gerakan arah baru Indonesia yang sama sekali bukan ancaman. Bahkan Garbi merasa senang adanya sosok Fahri Hamzah yang mau menyuarakan ide-ide besar dan gagasan besar untuk Indonesia. "Fahri Hamzah bahkan telah dinobatkan sebagai national speakers Garbi. Adalah kedunguan bila ada orang yang konflik dengan Fahri Hamzah malah Garbi yang diserang. Garbi adalah ide untuk membesarkan dan menjadikan Indonesia Raya setara dengan negara-negara besar dunia seperti Amerika, China dan Rusia," tegas Hidayat.

Oleh sebab itu, Hidayat meminta pelaku agar mengaku kepada publik dan duduk berbincang bersama pihak Garbi. "Kepada pelaku pencemaran nama baik Garbi, saya sampaikan bahwa Jangan sekedar buat spanduk dan fitnah semata. Sampaikan argumentasi dan mari berdiskusi terbuka," pinta Hidayat. 

"Jika nanti pelakunya ketahuan dan ada kaitannya dengan petinggi PKS maka kami akan datangi kantor PKS untuk berdiskusi dari hati ke hati kenapa kesalahfahaman itu terjadi. Garbi adalah ormas dan PKS adalah Orpol. Target kerjanya berbeda. Tidak perlu yang dikhawatirkan," tandas Hidayat.

Diketahui, Terpantau spanduk tersebut dipasang di Kalimalang dan Jatiwaringin.

Hingga berita ini diturunkan, tidak diketahui siapa dan apa maksud pemasangan spanduk tersebut. Apakah ini terkait dengan konflik internal yang terjadi di elit PKS. Mengingat, beberapa elite PKS hingga kini masih terbelit konflik yang tak kunjung usai. 

"Saya tidak tahu mas, spanduk itu sudah terpasang sejak pagi tadi," Kata aeorang warga sekitar bernama Danu, di Kalimalang, Jakarta, Rabu (16/1/2019).

Selain di Kalimalang, tiga spanduk penolakan Garbi ini juga terpantau ada di berbagai titik di Jakarta. Yaitu di Keramatjati dan Buncit, Manggarai dan Kalibata. 

Spanduk ini bukan tidak mungkin akan menguatkan konflik di internal PKS, dan besar kemungkinan akan berimbas pasa Pilpres 2019 mendatang.