RN - Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto kembali menyikut. Dia menyorot elektabilitas capres nomor urut 2 Prabowo Subianto hanya 39,3% padahal sudah melakukan berbagai upaya selama menghadapi Pemilu 2024.
Hal ini menanggapi soal posisi pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud Md yang ada di posisi buncit pada Survei Litbang Kompas.
"Yang mengejutkan justru adalah elektoral dari pak Prabowo dan mas Gibran. Dimana elektoral pak Prabowo setelah didukung segala upaya melalui rekayasa hukum di MK melalui baliho jutaan jumlahnya, melalui intimidasi kepala desa dikumpulkan hanya 38% (39,3%)," kata Hasto di Tangerang Selatan, Banten, Senin (11/12/2023).
BERITA TERKAIT :Beda Dengan Jokowi, Prabowo Tancap Gas Tanpa Pecitraan Dan Bawa Oleh-Oleh Investasi
Hasto Yakin Kota Bekasi Bakal Direbut Kader PDIP, RIDHO Diyakini Menang Pilkada
Artinya menurut Hasto bahwa masih banyak masyarakat Indonesia yang tidak setuju dengan sosok Prabowo. Apalagi dengan rekam jejaknya selama ini.
"Artinya apa? 62 persen yang sebenarnya tidak setuju dengan pak Prabowo. Ini karena rekam jejak masa lalu," katanya.
Ini, katanya, yang menjadi pembeda antar kepemimpinan Ganjar-Mahfud dan Prabowo. Pasangan yang didukung PDIP, PPP, Perindo dan Hanura itu menghadirkan kepemimpinan yang menyejukkan.
"Kepemimpinan yang mengangkat kemiskinan sebagai suatu dedikasi untuk diatasi cepatnya melalui KTP Sakti. Sehingga kami percaya bahkan kalau didetailkan pemenangnya belum ada," tambahnya.
Karena, berdasarkan hasil survei itu 53% yang baru menentukan pilihan. Sisanya akan ditentukan pada sisa hari kampanye sampai ke pencoblosan.
"62 hari ke depan akan menentukan dan kami percaya dengan KTP Sakti akan terjadi perubahan secara luar biasa terhadap dukungan pak Ganjar-Mahfud Md," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, berdasarkan survei Litbang Kompas, Prabowo-Gibran mendapatkan 39,3% suara, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) 16,7% dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md 15,3%. Sedangkan 28,7% belum menentukan pilihannya.
Elektabilitas Prabowo tanpa cawapres naik menjadi 39,7% dibandingkan bulan Agustus 31,3%. Adapun elektabilitas Gibran pada survei kali ini 37,3%.
Elektabilitas Anies Baswedan tanpa cawapres, menurun menjadi 17,4% dibandingkan bulan Agustus 19,2%. Elektabilitas Cak Imin pada survei 12,7%.
Sedangkan elektabilitas Ganjar Pranowo tanpa cawapres turun drastis menjadi 18%, di mana pada bulan Agustus elektabilitas Ganjar 34,1%. Adapun elektabilitas Mahfud pada survei kali ini 21,6%.