RN - Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) mengkritik. Dia menyebut banyaknya kantor wali kota yang dicat sesuai warna partai politik yang berkuasa.
Presiden Jokowi menyatakan, di daerah banyak yang menyimbolkan cat warna parpol. Sayangnya Jokowi ogah menyebut nama parpol tersebut.
Dia mengatakan pihaknya langsung mengetahui pimpinan suatu daerah berasal dari partai mana hanya dengan melihat cat kantor pemerintahannya.
BERITA TERKAIT :Megawati Muncul Usai Jokowi Turun Di Jateng & Jakarta, Tuding Aparat Gak Netral
Jokowi Getol Endorse RIDO, Dendam Ke PDIP Atau...?
"Waduh nggak nyambung, kantor-kantornya, pemkot juga dicat ungu, ini apa toh ini? Kalau saya sudah hampir setiap hari sih ke daerah, jadi tahu, oh ini dari partai ini wali kotanya, ini dari partai ini, termasuk baju yang kita pakai sekarang ini," ucap Jokowi saat Munaslub Apeksi di Puri Begawan, Bogor, Minggu (17/12/2023).
APEKSI adalah Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia. Di hadapan para peserta Munaslub, Jokowi awalnya menekankan kepala daerah untuk memunculkan karakteristik kota masing-masing. Hal itu harus direncanakan dengan desain yang baik.
Namun begitu, menurut Jokowi, warna kota tersebut sering tidak sesuai dengan karakter kota. Warna kota dipaksakan agar sama dengan partai asal wali kota yang sedang menjabat.
BACA EDISI CETAK RADAR NONSTOP. JAGONYA BERITA JAKARTA
"Gagasan besarnya ada, direncanakan dengan baik, direncanakan dengan detail, ada gambarnya, ada detail engineering-nya, sehingga setiap... Ini tugas Pak Pj Wali Kota karena kan waktunya pendek, ya dibuat itu perencanaan kotanya detail sudah, landscape kotanya, undang arsitek-arsitek landscape yang baik, sehingga kotanya itu saya kadang-kadang kalau masuk ke sebuah kota dari si catnya saja sudah tahu ini (walkot) dari partai apa," urai Jokowi.
Jokowi mengatakan warna partai yang dipaksakan di suatu kota sering tak nyambung. Namun, katanya, hal itu tetap terjadi gara-gara pemimpin kotanya berasal dari partai tertentu.
"Masa warna partai masuk ke kota, ini nggak nyambung kan, tapi dipaksakan, karena pemimpinnya dari partai, saya nggak sebut partai apa, dari partai A, wah langsung catnya ungu," jelas Jokowi.