RN - Bantuan sosial (bansos) sama dengan mendidik rakyat jadi malas. Bahkan Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin mengatakan bansos secara teratur sama saja dengan melestarikan kemiskinan.
Harusnya bansos bisa diperkecil tapi memperkuat UMKM. Usaha mikro, kecil, dan menengah atau UMKM sebenarnya bisa mendongkrak ekonomi kerakyatan.
Apalagi saat ini ada sekitar 10 juta UMKM. Jika 10 juta unit usaha kecil itu diperkuat maka mampu menyedot lapangan pekerjaan yang besar.
BERITA TERKAIT :Duit Bansos DKI Rp 802 Miliar, Jangan Sampai Yang Kaya Dapat Bantuan
Biar Tahu Item Loksem Binaan UMKM, Kelurahan Penjaringan Tebar Data di Website Pemkot Jakut
Meskipun bansos harus dikurangi kata Wapres Ma'ruf Amin hal itu harus diimbangi dengan peningkatan kapasitas UMKM.
“Kalau bansos terus kan namanya melestarikan kemiskinan, jadi bagaimana supaya lama-lama ini bansos ini semakin sedikit, sedikit, sedikit,” kata Wapres kepada awak media di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Jumat (5/1/2024).
Dengan meningkatkan kapasitas pengusaha UMKM, diharapkan angka kemiskinan akan berkurang.
Pemerintah Indonesia mengalokasikan anggaran bantuan sosial sebesar Rp 157,3 Triliun dalam Anggaran Pendapat dan Belanja Negara (APBN) pada 2024.
Anggaran yang dialokasikan untuk bansos mengalami kenaikan sekitar Rp 10,3 Triliun atau meningkat 7,4 persen dibandingkan realisasi belanja bansos pada tahun 2023.
Meskipun mengalami kenaikan 7,4 persen pada tahun 2024, berbeda jauh dengan kenaikan anggaran belanja bansos pada tahun 2020.
Alokasi bansos mulai berangsur turun seiring dengan turunnya angka penularan Covid-19 pada periode 2021-2022.
Meskipun mengalami penurunan sejak tahun 2021, namun hingga kini anggaran alokasi bansos masih lebih tinggi dibandingkan sebelum terjadi pandemi pada tahun 2020.
UMKM Kuat Bikin Negara Makmur. Edisi Cetak Radar Nonstop
Anggaran bantuan sosial akan disalurkan untuk berbagai program bantuan, seperti Bantuan Langsung Tunai, Bantuan Pangan Pokok, hingga program rehabilitasi sosial untuk masyarakat rentan.