RN - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu layak dicap penjahat perang. Aksi brutalnya atas pembantaian warga Israel makin menjadi-jadi.
Tragisnya, Netanyahu menyetujui rencana operasi militer Pasukan Pertahanan Israel (IDF) di kota Rafah di Gaza selatan, pada Jumat (15/3).
Kantor PM Israel dalam pernyataannya juga mengatakan bahwa Netanyahu menolak tuntutan Hamas untuk membebaskan sandera mereka sebagai bagian dari persyaratan atas tahanan Palestina.
BERITA TERKAIT :Israel Bom Rusun Di Gaza, Ratusan Mayat Bergelimpangan
Viral, Mia Khalifa Sebut Tentara AS Yang Bela Israel Kena Gangguan Mental
Keputusan ini diambil setelah pertemuan kabinet perang yang berlangsung di tengah tegangnya situasi di wilayah tersebut.
"Tuntutan Hamas (yang meminta pembebasan sandera) tidak masuk akal," kata kantor PM Israel, dikutip CGTN pada Sabtu (16/3).
Meskipun terdapat peringatan luas dari komunitas internasional untuk menghindari lebih banyak serangan ke Rafah, tempat sekitar 1,5 juta pengungsi Palestina mencari perlindungan, namun Israel tetap memutuskan untuk melancarkan operasi militer di kota tersebut.
Menanggapi keputusan Israel, kepresidenan Palestina mengecam rencana tersebut. Mereka meminta masyarakat internasional untuk mencegah "agresi berbahaya" yang diyakini akan semakin memperburuk penderitaan rakyat Palestina di Jalur Gaza.
Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan bahwa sejauh ini jumlah korban tewas Palestina terus bertambah, mencapai angka 31.490 orang sejak dimulainya konflik Israel-Hamas pada 7 Oktober 2023.
Selama 24 jam terakhir, tentara Israel juga dilaporkan telah membunuh 149 warga Palestina dan melukai 300 lainnya di daerah kantong pantai tersebut
Sementara, Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengharamkan produk kurma dari Israel dengan menyerukan boikot produk tersebut untuk dikonsumsi selama bulan suci Ramadan.
Ketua MUI bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional, Sudarnoto mengimbau kepada masyarakat Indonesia untuk tidak membeli kurma Israel.
"Kalau ada kurma Israel, jangan dibeli," tegasnya dikutip Kamis (14/3).
Menurut Sudarnoto, larangan membeli produk-produk asal Israel itu sebenarnya telah tercantum dalam Fatwa MUI Nomor 83 Tahun 2023 tentang Hukum Dukungan Terhadap Perjuangan Palestina.
"Fatwa MUI sudah terbit. Tadi itu mengingatkan kembali, bahkan kita, umat Islam dan masyarakat Indonesia yang peduli kemanusiaan, memboikot produk-produk Israel dan produk-produk perusahaan atau negara yang berafiliasi dengan Israel," jelas Sudarnoto
Mengutip American Muslim for Palestine, berikut beberapa daftar merek kurma Israel yang diserukan untuk diboikot:
1. Hadiklaim
2. Mehadrin
3. Delilah
4. Carmel Agrexco
5. Anna and Sara
6. Shah Co
7. Sincerely Nuts
8. Urban Platter
9. Star Dates
10. King Solomon
11. Food to Live
12. Navafresh
13. Jordan River