RN - Rupanya terkait keluhan warga mengenai jalan yang dikuasai oleh lapak pedagang kaki lima(PKL) di kawasan Tegal Alur, Kalideres, Jakarta Barat mendapat sorotan.
Kritikan itu datang dari Tokoh Pemuda Jakarta Barat Umar Abdul Azis. Ia mengamati persoalan itu memang banyak sekali yang menimbulkan keluhan masyarakat khususnya para pengguna jalan.
"Banyak sekali lahan di dareh menceng kalidres di mana pedagang di biarkan begitu saja berdagang memakan marka jalan. Bahkan hampir menyentuh aspal jalan. Ini tidak boleh dibiarkan, karena di setiap kecamatan dan kelurahan ada Satpol PP dan Dishub di kecamatan,"ujar Umar dalam keteranganya, Rabu(24/04/2024).
BERITA TERKAIT :Bakal Dihajar Hujan, Warga Jakbar Harus Tingkatkan Kewaspadaan Terhadap Banjir
Butuh Penyegaran Biar Lebih Fresh, FPPJ Minta Walkot Jakbar Evaluasi Asisten
Lanjut Umar mengatakan, padahal disetiap wilayah ada camat dan lurah serta petugas Satpol PP dan Dishub.
Lalu apa fungsinya keberadaan mereka, jika kondisi wilayah masih amburadul.
"Pertanyaannya apakah mereka ada atau tidak. Sehinga camat dan lurah seperti tutup mata atas salah satu peristiwa yang di keluhkan penguna jalan baik dari Cengkareng menuju Tegal Alur. Dan jalan tersebut adalah alternative akses menju bandara Soetta,"cetusnya.
Umar juga meminta kepada Walikota Jakarta Barat, Uus Kuswanto atau yang akrab disapa Kang Uus harus ambil langkah tegas dalam kinerja anak buahnya.
Sebab kata Umar, Uus Kuswanto merupakan sosok Walikota pekerja keras dalam melakukan penataan wilayah. Karena di bawah komando Uus Jakarta Barat banyak perubahan.
"Kalau dibiarkan oleh penegak perda dibawah komando Walikota, akan menimbulkan hal negative di masyarakat tentang walikota itu sendiri. Maka itu saya berharap perlu segera diadakan rotasi camat dan lurah yang gak bisa kerja di Jakarta Barat,"imbuhnya.
Sebelumnya, keberadaan PKL yang kuasai jalan timbulkan keluhan oleh pengguna jalan. Seperti di Jalan Sukatani, Kel. Tegal Alur.