RN - Pernyataan Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan (LBP) yang meminta Presiden terpilih, Prabowo Subianto tidak mengajak orang-orang toxic ke dalam pemerintahannya nanti, dinilai sebagai bentuk intervensi.
Begitu dikatakan Direktur Political and Public Policy Studies (P3S), Jerry Massie, seraya menyarankan agar Oppung istirahat alias pensiun dari pemerintahan.
"Saya kira LBP tak perlu banyak mengintervensi pemerintahan baru ini. Malah saya berpikir LBP terlalu capek dan sebaiknya waktunya pensiun, dan kalau pun masih ditunjuk jadi menteri, berikanlah kepada para orang-orang muda yang kompeten," kata Jerry kepada wartawan, Senin (6/5/2024).
BERITA TERKAIT :Kurang 160 Ribu Dokter Spesialis, Prabowo Minta India Bantu Indonesia
Sudah Gak Corona Lagi, DPRD DKI Cari Tempat Rapat Yang Cihuy Bahas RAPBD 2025
Dia menduga, Luhut tidak akan mendapat keleluasaan sebagaimana yang terjadi semasa pemerintahan Presiden Joko Widodo. Menurutnya, gaya Luhut yang biasa rangkap banyak jabatan pun tidak akan berlanjut di pemerintahan Prabowo-Gibran.
"Prabowo adalah pemimpin yang tak bisa disetir. Kalau hal yang baik pasti Prabowo akan terima. Kedepan saya kira Prabowo harus membekukan gaya LBP yang terlalu banyak rangkap jabatan. Bayangkan saja hampir 20 jabatan selain menteri diembannya," ujarnya.
Menurutnya, Luhut semestinya mengambil contoh dari sikap Jokowi yang tidak ingin mencampuri urusan Prabowo dalam menyusun kabinet. Bukan sebaliknya, yang seakan-akan justru bertindak seperti presiden.
"Jokowi pun menyebut tak akan ikut campur dalam pemilihan menteri. Hal itu sangat baik biarkanlah dan serahkanlah semuanya kepada Prabowo untuk menunjuk para pembantunya," pungkasnya.
Sebelumnya, Luhut menitipkan pesan kepada presiden terpilih 2024-2029 Prabowo Subianto terkait pemerintahan ke depan. Luhut meminta Prabowo untuk tidak membawa orang-orang toxic atau bermasalah ke kabinetnya.
"Untuk presiden terpilih, saya bilang jangan bawa orang toxic ke pemerintahan mu, itu akan sangat merugikan kita," ujar Luhut dalam acara 'Jakarta Future Forum: Blue Horizons, Green Growth' di Jakarta seperti dilansir Antara, Jumat (3/5/2024).