Selasa,  02 July 2024

Prabowo Presiden, Hashim Berkibar, Bangun Pabrik Timah Omzet Rp 1,2 Triliun  

RN/NS
Prabowo Presiden, Hashim Berkibar, Bangun Pabrik Timah Omzet Rp 1,2 Triliun  
Hashim Djojohadikusumo.

RN - Hashim Djojohadikusumo bakal mengguyur investasi. Adik kandung Presiden terpilih Prabowo ini membangun pabrik timah. 

Pabrik tersebut diperkirakan beromzet Rp 1,2 triliun. Hashim yang juga Komisaris Utama Arsari Group sudah melakukan peletakan batu pertama (groundbreaking) pembangunan pabrik timah anak usahanya PT Solder Tin Andalan Indonesia di Kawasan Industri Tunas Prima, Batu Besar, Kota Batam, Jumat (10/05/2024).

Hashim menyebut, investasi PT Solder Tin Andalan Indonesia mencapai Rp 400 miliar, terdiri dari Rp 100 miliar untuk fisik bangunan dan Rp 300 miliar modal kerja.

BERITA TERKAIT :
Keras Dan Menohok, Hashim Sindir Capres Bokep Dan Petugas Partai 

Perusahaan mempekerjakan 80 karyawan tetap dan 200 tenaga kontrak.

"Perusahaan akan memproduksi 200 ton tin solder powder per tahun, dan akan ditingkatkan hingga 16 ribu ton dengan omset Rp 1,2 triliun per tahun," ungkap Hasim saat acara groundbreaking, dikutip dari situs Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau, Senin (13/05/2024).

Dia mengatakan, pembangunan pabrik pengolahan dan peleburan timah ini merupakan bentuk komitmennya dalam mendukung program hilirisasi pertambangan yang digagas Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan akan dilanjutkan Presiden terpilih Prabowo Subianto.

"Hilirisasi akan memberikan nilai tambah bagi perekonomian kita," ungkap adik Prabowo Subianto ini.

Produk PT Solder Tin Andalan Indonesia berbahan baku timah akan diolah untuk komponen elektronik dan ditujukan untuk ekspor ke Amerika, India, Tiongkok, Taiwan, dan Eropa.

Turut hadir dalam acara groundbreaking tersebut antara lain Komisaris PT Solder Tin Andalan Indonesia Aryo Djojohadikusumo, Pemilik Kawasan Industri Tunas Prima Doli, dan Direktur PT Solder Tin Andalan Indonesia An Sadiano.

Selain itu, sejumlah pejabat pemerintahan dan kepolisian setempat juga turut hadir, antara lain Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad, Kapolda Kepri Irjen Pol Yan Fitri Halimansyah dan Walikota Batam Muhammad Rudi.

Gubernur Kepri Ansar menyampaikan, hilirisasi merupakan hal penting untuk meningkatkan nilai tambah produk. Hilirisasi akan mendorong pembangunan ekosistem industri dalam negeri secara terintegrasi.

"Pemerintah telah mengharuskan adanya hilirisasi bagi sektor pertambangan dan batu bara," ujarnya.

Ansar menuturkan, Presiden Jokowi menekankan pengelolaan dan pemanfaatan mineral harus memberikan nilai tambah nyata bagi perekonomian nasional demi mempercepat kemakmuran dan kesejahteraan rakyat.

"Dipilihnya Batam sebagai lokasi investasi PT Solder Tin Andalan Indonesia menunjukkan Kepri sangat kompetitif untuk industri pemrosesan, peleburan, pemurnian, dan penjualan timah," imbuhnya.

Ansar mengapresiasi investasi ramah lingkungan dan sesuai konsep green energy tersebut. Ia berharap investasi ini membawa kemajuan dan kesejahteraan bagi perekonomian Batam dan Kepri.