RADAR NONSTOP - NU harus mengambil peran ekonomi, peran kesejahteraan, peran kesehatan, peran sosial, dan peran kemasyarakatan. Imam masjid, khotib-khotib, KUA-KUA harus dari NU. Kalau dipegang selain NU, salah semua.
Begitu dikatakan Ketua Umum PBNU (Pengurus Besar Nahdlatul Ulama) Said Aqil Siradj, meminta muslimat NU berperan di masyarakat.
"Muslimat keren, tidak? Hebat, tidak? Berperan? Supaya apa keren, wasaton, agar berperan di tengah-tengah masyarakat. Peran apa? Peran agama, harus kita pegang, imam masjid, khotib-khotib, KUA-KUA harus dari NU. Kalau dipegang selain NU, salah semua," kata Said kepada massa peserta acara Hari Lahir ke-73 Muslimat NU di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Minggu (27/1/2019).
BERITA TERKAIT :PKS Mulai Dibenci Di Depok, Imam Tumbang Dan Ahmad Syaikhu Jeblok
20 Tahun Kuasai Depok, PKS Rontok Dan Jagonya Tumbang Oleh Supian-Chandra
Presiden Joko Widodo bersama Ibu Negara Iriana Joko Widodo, Ketua PBNU Said Aqil Siradj, istri mendiang Gus Dur Sinta Nuriyah, Ketua Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa, dan Ketua Pelaksana Harlah Yenny Wahid menghadiri peringatan Hari Lahir (Harlah) ke-73 Muslimat Nahdlatul Ulama (NU), dan doa bersama untuk keselamatan bangsa dan maulidrrasul di GBK.
Kegiatan yang diikuti banyak peserta dari berbagai daerah tersebut mengangkat tema ''Khidmah Muslimat NU, Jaga Aswaja, Teguhkan Bangsa''
Said Aqil pun berkelakar kalau peran-peran agama tak dipegang NU, maka nanti akan banyak bid'ah. Misalnya tari sufi disebut bid'ah.
"Pesantren madrasah diniah. Taman kanak-kanak Alquran artinya berperan syuhudan dinian. Peran akhlak, peran budaya, peran beradaban, muslimat akhlaknya baik semua? Semuanya baik-baik," kata Said Aqil.
Ia meminta agar muslimat NU mengambil peran ekonomi, peran kesejahteraan, peran kesehatan, peran sosial, dan peran kemasyarakatan.
Selain itu, ia meminta muslimat NU berperan dalam politik. "Tahun 2019 harus menang, supaya NU berperan syuhudan siyasiyah. Alhamdulillah paham," tandasnya.