RN - Beberapa anak remaja di media sosial membuat video yang terkesan melecehkan Palestina. Dalam cuplikan itu, para ABG tampak sedang makan di sebuah restoran cepat saji.
Kemudian seorang remaja wanita berambut sebahu memakan ayam hingga bersih sampai tulangnya.
Seorang rekannya sambil menatap kamera lalu bilang, 'Makan tulang anak Palestina." Selanjutnya temannya yang lain sambil menyocolkan ayam ke sambal mengatakan, "Darah anak Palestina."
BERITA TERKAIT :Israel Bom Rusun Di Gaza, Ratusan Mayat Bergelimpangan
Setelah Bela Gaza Palestina, Kini Mia Khalifa Tobat Dari Bintang Film Seks
Mereka pun bersoloroh dan tertawa. Kemudian ada yang menunjukkan sebuah daging. "Itu daging anak Palestina."
"Ini bukan saus, darah anak Palestina," kata wanita lainnya.
Video ini menuai banyak komentar dari netizen. "Kayanya mereka terlalu lama hidup enak dan berkecukupan dlm segala hal , gak pernah ngerasaain hidup saat perang , makan ajah yg enak2 gitu .. anak2 di palestina boro2 makan yg ginian tempat untuk pulang ajah gak ada . kematian dan penderitaan orang di jadiin bahan joke sungguh," tulis seorang netizen.
Sebuah cuplikan pesan yang diduga milik seorang remaja putri itu menyatakan meminta maaf. 'berhubung uda di take down .. ya gue mau say sorry, krn itu hal sensitive yg seharusnya gak dibikin bcandaan dan salahnya gue pke ngepost sgla+cepat percaya sm org."
Sementara warganet akhirnya membongkar sekolah keempat orang itu. Pihak SMPN 216 Jakarta pun memberikan klarifikasi dan menjelaskan jika peristiwa tersebut terjadi di luar jam sekolah pada Ahad (9/6/2024) siang WIB.
"Setelah mereka pulang dari tempat ibadah dan makan siang di restoran cepat saji," demikian klarifikasi pihak sekolah dikutip, Selasa (11/6/2024).
Pihak sekolah menyatakan, empat orang yang berada dalam video tersebut bukanlah peserta didik SMPN 216 Jakarta. Adapun yang memvideokan dan mengunggah serta pemilik akun Instastory tersebut merupakan salah satu peserta didik kelas 9 SMPN 216 Jakarta, yang juga teman dari mereka.
"Setelah mendalami perihal video yang sudah beredar kami dari pihak sekolah sangat menyayangkan dan mengecam perilaku dalam video tersebut," begitu sikap SMPN 216 Jakarta.
Pihak sekolah pun sudah memanggil yang bersangkutan beserta orang tuanya. Pihak sekolah mendesak yang bersangkutan untuk membuat klarifikasi dan permintaan maaf kepada semua orang yang merasa dirugikan atas perbuatan yang dilakukan.
"Kami pihak sekolah selalu mengajarkan dan menjunjung tinggi sikap toleransi. Demikianlah klarifikasi ini kami sampaikan," kata pengelola SMPN 216 Jakarta.