Selasa,  17 September 2024

Gagal Ginjal Marak, Puluhan Anak-Anak Di Jakarta Cuci Darah

RN/NS
Gagal Ginjal Marak, Puluhan Anak-Anak Di Jakarta Cuci Darah

RN - Kasus gagal ginjal di Jakarta meningkat. Tragisnya yang menderita penyakit mematikan itu adalah anak-anak. 

Munculnya kasus anak-anak yang mengalami gagal ginjal tersebut harus melakukan cuci darah secara rutin. Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi DKI Jakarta pun mengungkapkan ada sebanyak 60 anak menjalani terapi penyakit gagal ginjal di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Cipto Mangunkusumo (RSCM).

"Saat ini, sekitar 60 anak menjalani terapi gagal ginjal anak di Rumah Sakit Rujukan Kasus Ginjal Anak yaitu Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Cipto Mangunkusumo," kata Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ani Ruspitawati dalam keterangan, Sabtu (3/8/2024).

BERITA TERKAIT :
Warkop Agam Pilihan Kontingen PON Aceh-Sumut Untuk Seruput Kopi
Cacar Monyet (Mpox) Pelan Tapi Pasti, Orang Dari Luar Negeri Bakal Dipantau


Ia mengatakan, penanganan gagal ginjal pada anak dapat dilakukan dengan terapi dialisis atau dikenal dengan cuci darah. "Kedua terapi Continuous Ambulatory Peritoneal Dialysis (CAPD) atau dialisis mandiri yang datang sebulan sekali ke rumah sakit,"lanjutnya.

Diketahui, penyakit gagal ginjal pada anak memerlukan penanganan untuk mencegah kerusakan lebih lanjut dan komplikasi. Penyakit gagal ginjal yang menyerang anak usia di bawah lima tahun sebagian besar disebabkan oleh kelainan bawaan karena faktor genetik.

Berbeda dengan anak berusia di atas lima tahun dengan faktor penyebab beragam, dari infeksi, zat-zat toksik, dehidrasi, dan penyakit kronik lainnya seperti diabetes melitus ataupun autoimun.

Data Kemenkes menyebutkan sebanyak 152 kasus gagal ginjal telah ditemukan. Penyakit ginjal dapat memengaruhi anak-anak dengan berbagai cara. 

Jika terlambat ditangani, ginjal anak bisa mengalami kerusakan parah dan permanen. Beberapa kebiasaan yang dapat merusak ginjal berikut ini, mengutip berbagai sumber.

1. Terlalu banyak makan gula

Kadar gula darah di atas 180 mg/dl menyebabkan ginjal mengeluarkan gula dalam urine. Artinya, pada kondisi diabetes, kelebihan gula dapat menyebabkan kerusakan ginjal.

Jadi, orang tua disarankan untuk terlalu banyak memberikan makanan dan minuman manis pada anak agar ginjal tetap sehat.

2. Sering makan yang asin-asin

Sering menggunakan garam secara berlebihan dalam makanan dapat menimbulkan ancaman bagi ginjal. Mengonsumsi terlalu banyak makanan asin tak hanya menghasilkan beban natrium yang berlebihan, tetapi juga menyebabkan hipertensi.

3. Kurang minum air

Asupan air yang rendah juga merupakan salah satu alasan utama berkembangnya batu ginjal. Dehidrasi merupakan salah satu penyebab utama penyakit ginjal.

Faktanya, mengonsumsi jumlah air yang cukup dapat membantu ginjal mengeluarkan natrium dan racun dari tubuh.

Biasakan anak untuk meminum air sebanyak 5 gelas untuk usia 1-3 tahun dan 6-7 gelas untuk anak usia 4-8 tahun.

4. Kurang tidur

Rendahnya kualitas tidur juga bisa memicu masalah pada ginjal. Tidur adalah waktu yang penting bagi ginjal untuk meregenerasi jaringan yang rusak.

Siklus tidur-bangun yang buruk tidak hanya merusak ginjal, tetapi juga dapat menyebabkan tekanan darah tinggi dan aterosklerosis, yang pada gilirannya dapat menyebabkan penurunan aliran darah ginjal.

Anjurkan anak untuk mendapatkan waktu tidur yang cukup di malam hari yaitu 9-12 jam setiap malam.

5. Sering konsumsi makanan olahan

Makanan olahan sarat dengan natrium dan fosfor. Penderita penyakit ginjal harus menahan diri dari kebiasaan konsumsi makanan kemasan karena dapat merusak ginjal dan juga tulang.

6. Sering menahan kencing

Kandung kemih yang penuh dapat memberi tekanan pada ginjal dan menyebabkan kerusakan.

Tidak hanya itu, menyimpan urine di kandung kemih dalam waktu yang lama dapat menciptakan situasi yang ideal bagi bakteri untuk berkembang biak. Kondisi ini pada akhirnya dapat menyebabkan infeksi yang dapat menyebar ke ginjal.

7. Jarang terpapar matahari

Kekurangan vitamin D telah dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit ginjal. Cukup jemur anak selama 10-15 menit sehari sebelum jam 10 pagi untuk memenuhi kebutuhan vitamin D anak harian.

8. Terlalu sering minum soda

Banyak meneguk minuman bersoda yang mengandung asam fosfat yang dapat menyebabkan keropos tulang dari waktu ke waktu. Diet tinggi fosfor juga berpotensi menyebabkan kerusakan pada ginjal.

9. Terlalu banyak konsumsi protein

Konsumsi protein yang tinggi dapat menyebabkan asidosis yang berbahaya untuk ginjal. Berikan anak pola makan yang seimbang dengan sayuran untuk menghindari kerusakan pada ginjal.

Asupan daging, produk susu dan kacang-kacangan terlalu banyak harus dihindari untuk mengurangi asupan protein berlebih pada anak.