Selasa,  17 September 2024

Cacar Monyet Bikin Parno, Mpox Muncul Dari Luar Negeri

RN/NS
Cacar Monyet Bikin Parno, Mpox Muncul Dari Luar Negeri
Ciri-ciri cacar monyet atau Mpox.

RN - Cacar monyet atau Mpox bikin parno. Di media sosial, virus Mpox dikabarkan sudah masuk Indonesia.

Penyakit menular ini kini sedang melanda beberapa negara internasional. Sementara pemerintah akan mengaktifkan kembali sistem deteksi dini untuk mencegah penyebaran cacar monyet atau Mpox. Setiap orang yang baru tiba dari luar negeri harus mengisi lagi kartu pengawasan elektronik untuk deteksi dini.

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengaku, pihaknya akan mengaktifkan lagi Electronic Surveillance Card.

BERITA TERKAIT :
Ada Ribuan Kasus Perundungan Di Kampus Kedokteran, Dari 1.000 Sekitar 30 Persen Terbukti Bully
Cacar Monyet (Mpox) Pelan Tapi Pasti, Orang Dari Luar Negeri Bakal Dipantau

"Dulu ingat PeduliLindungi. Jadi orang-orang datang dari luar negeri dia isi nanti dikasih QR code kalau dia kuning, hijau, merah. Kalau hijau ya nggak usah diapa-apain. Kalau kuning, merah, kita lihat suhunya," lanjut Budi.

Jika ditemukan adanya gejala suhu tinggi dan ruam-ruam, orang tersebut akan dites dengan pengambilan sampel atau PCR. Upaya tersebut sudah disiapkan di Jakarta dan Bali, terutama menjelang penyelenggaraan Indonesia-Africa Forum (IAF).

"Kalau ternyata (suhu) memang tinggi dan ada ruam-ruam, nanti diambil PCR. Kita sudah siapkan dua mesin PCR yang bisa 30-40 menit di Jakarta Cengkareng dan di Bali. Karena ada acara Asia-Afrika Leaders Meeting. Jadi, kalau ada yang kita identifikasi pernah datang di Afrika, suhunya tinggi, langsung kita ambil, langsung dalam waktu singkat kita bisa lihat apakah dia positif atau tidak," ujarnya.

Jika terdeteksi positif, orang dengan gejala tersebut akan diisolasi dan disiapkan obat antivirus. Budi memastikan semua hal itu sudah dipersiapkan dengan baik.

"Kalau dia positif, langsung ditaruh di isolasi, di rumah sakit, karena obat-obatan kita sudah siapkan antivirusnya. Sudah dikirim ke Bali juga, sebagian ada Jakarta. Itu dari sisi surveillance-nya, dan semua reagen-reagen buat PCR, reagen-reagen buat WGS-nya lab whole genome sequencing-nya sudah kita persiapkan, dan kita labnya akan lengkap. Sekarang ada di Jakarta, ada di Bali," ujarnya.