Minggu,  24 November 2024

Fokus Sejahterakan Umat, BAZNAS RI Teken MoU Dengan Kemensos

RN/CR
Fokus Sejahterakan Umat, BAZNAS RI Teken MoU Dengan Kemensos
-Ist

RN - Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI melakukan penandatanganan Momerandum of Understanding (MoU) atau Nota Kesepahaman dengan Kementerian Sosial (Kemensos) RI tentang penyelenggaraan kesejahteraan sosial.

Penandatanganan MoU tersebut diselenggarakan di Gedung Aneka Bhakti, Kemensos, Senin, (7/10/2024). Turut hadir Ketua BAZNAS RI Prof. Dr. KH. Noor Achmad MA., Menteri Sosial (Mensos) RI, Saifullah Yusuf, beserta jajaran Pimpinan BAZNAS RI.

Ketua BAZNAS RI Prof. Dr. KH. Noor Achmad MA. menyampaikan, poin-poin yang tercantum dalam MoU tersebut merupakan sinkronisasi dan pelaksanaan program kesejahteraan sosial yaitu rehabilitasi sosial, pemberdayaan sosial, perlindungan sosial, jaminan sosial, dan penanganan fakir miskin. 

BERITA TERKAIT :
Dapat Bantuan Biaya Berobat Anak, Mak Roma: Makasih Pak Wali dan Baznas Jakut
Rakorda Kaltim, Pj Gubernur Akmal Ajak Pengusaha dan Perusahaan Tunaikan Zakat Melalui BAZNAS

Menurut Kiai Noor, kerja sama yang dibangun juga mencakup pengembangan model kebijakan, strategi, dan program di bidang penyelenggaraan kesejahteraan sosial.

"Banyak hal yang bisa kita kerja samakan dan sinergikan dengan Kemensos RI terutama pengentasan kemiskinan. Mudah-mudahan kerjasama ke depan semakin baik lagi, dan lebih intens untuk pengentasan kemiskinan," kata Kiai Noor. 

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Sosial (Mensos) RI, Saifullah Yusuf menjelaskan, diantara program dari kerja sama tersebut adalah penyediaan rumah layak huni bagi masyarakat miskin, khususnya nelayan.

"Tadi banyak yang kami bicarakan dengan BAZNAS. Tapi akan fokus kepada beberapa hal, salah satu di antaranya itu adalah kami ingin membangun satu perkampungan, khususnya mungkin perkampungan nelayan," kata Gus Ipul sapaan akrabnya.

Gus Ipul menambahkan, daerah yang menjadi target utama adalah wilayah dengan tingkat kemiskinan ekstrem serta pemukiman kumuh.

"Pasti ada kriteria yang ditetapkan, misalnya rumahnya tidak layak huni, lantainya masih tanah, kemudian dindingnya rusak," imbuh Gus Ipul.

Sementara itu, data yang akan digunakan dalam program ini akan mengacu pada pada DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial). Akan tetapi tak menutup kemungkinan akan mengkombinasikannya dengan data lain. 

Sebab Kemensos RI dan BAZNAS juga bekerja sama dalam penyediaan data dan informasi kesejahteraan sosial serta peningkatan sumber daya manusia dalam rangka penyelenggaraan kesejahteraan sosial.

"Kami akan assesmen dulu kelayakan rumah-rumahnya, setelah itu bersama-sama membangun program," pungkasnya.