RN - Sri Mulyani hattrick. Dia dipastikan akan kembali menjabat sebagai Menteri Keuangan.
Senin (14/10), jebolan UI yang biasa disapa Mbak Sri ini bertemu presiden terpilih Prabowo Subianto.
Sri Mulyani berdiskusi dengan Prabowo terkait keuangan negara. Diketahui, Sri dikenal sebagai wanita yang fasih dalam mengelola keuangan negara.
BERITA TERKAIT :19,9 Ribu Ibu Hamil Kurang Energi, Sri Mulyani Sebut Anggaran Kesehatan Rp187,5 T
Kurang 160 Ribu Dokter Spesialis, Prabowo Minta India Bantu Indonesia
Dia juga dikenal loyal dan tidak bisa ditekan kiri kanan. Sri Mulyani bakal menjadi menteri keuangan terlama sepanjang sejarah dan hattrick karena tiga kali atau tiga periode berturut-turut menjabat Menkeu.
"Saya dengan Pak Prabowo sudah beberapa kali ya tentu saja briefing untuk keuangan negara APBN. Karena selama beliau transisi dan pada saat saya menyiapkan APBN 2025 kan perlu mendengar apa-apa saja yang menjadi prioritas dan arahan presiden terpilih dan wapres terpilih," kata Sri Mulyani di kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Senin (14/10/2024).
Prabowo dan Sri Mulyani bicara soal perkuatan keuangan negara dan Kementerian Keuangan. Prabowo memberikan sejumlah arahan saat pertemuan.
"Kemudian kita berdiskusi berbagai langkah untuk memperkuat Kementerian Keuangan dan keuangan negara untuk bisa mendukung program-program beliau. Makanya berbagai arahan mengenai pengolahan penerimaan negara, pajak, cukai, PBNP, belanja negara, belanja negara untuk kementerian-lembaga atau pun transfer ke daerah dan juga berbagai investasi dilakukan itu perlu dioptimalkan, ditingkatkan kualitasnya, diyakinkan untuk efektivitasnya, terutama manfaatnya untuk masyarakat," ujarnya.
Selain itu, menurut Sri Mulyani, Prabowo memberi perhatian terhadap dampak APBN kepada masyarakat. Sri Mulyani diminta Prabowo menjadi Menteri Keuangan kembali.
"Beliau meminta saya menjadi menteri keuangan kembali," imbuhnya.
Nama-nama calon menteri dipanggil Prabowo.
1. Prasetyo Hadi
2. Natalius Pigai
3. Widiyanti Putri Wardhana
4. Yandri Susanto
5. Fadli Zon
6. Nusron Wahid
7. Saifullah Yusuf atau Gus Ipul
8. Maruarar Sirait
9. Teuku Riefky Harsya
10. Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY
11. Satryo Soemantri Brodjonegoro
12. Arifatul Choiri Fauzi
13. Yassierli
14. Zulkifli Hasan atau Zulhas
15. Tito Karnavian
16. Bahlil Lahadalia
17. Yusril Ihza Mahendra (Menko Hukum dan HAM)
18. Abdul Mu'ti (Mendikdasmen)
19. Iftitah Sulaiman
20. Sugiono
21. Muhaimin Iskandar
22. Wihaji
23. Abdul Kadir Karding
24. Agus Andrianto
25. Raja Juli Antoni
26. Agus Gumiwang Kartasasmita
27. Pratikno
28. Maman Abdurrahman (Menteri UKMKM)
29. Ribka Haluk
30. Dudy Purwagandhi
31. Sakti Wahyu Trenggono
32. Budi Santoso
33. Rachmat Pambudy
34. Dody Priono
35. Hanif Faisol Nurofiq
36. Nasaruddin Umar
37. Amran Sulaiman
38. Sultan B Najamudin
39. Erick Thohir
40. Dito Ariotedjo
41. Budi Gunadi Sadikin
42. Airlangga Hartarto
43. Sri Mulyani
44. Veronica Tan
45. Supratman Andi Agtas
46. Rosan Roeslani
47. M Herindra
48. Donny Ermawan
49. Meutya Hafid