RN - Event Organizer atau EO yang biasa menggarap acara seremonial di kementerian terancam bangkrut. Sebab, intruksi Prabowo meminta agar anggaran tak penting dipangkas.
Anggaran tak penting itu yakni, perjalanan dinas, acara seremonial dan event yang tidak ada efek ke ekonomi kerakyatan. Menteri Keuangan Sri Mulyani sudah diperintahkan untuk memangkas anggaran yang tidak penting dari pagu Kementerian/Lembaga seperti pelaksanaan seremonial.
"Wah bisa bangkrut dong kita, pastinya bakal ada PHK gede-gedean," tegas pemilik EO yang biasa dapat kerjaan acara seremonial di kementerian, Kamis (24/10).
BERITA TERKAIT :Rumahnya Terbakar di Penjaringan, Rupanya Janda Ini Pengrajin "Bir Pletok" Binaan Pemerintah Yang Terlupakan
Presiden Prabowo Subianto saat Sidang Kabinet (Sidkab) perdana di Istana Negara bersama seluruh jajaran menteri Kabinet Merah Putih, telah mewarning para menteri.
Prabowo menilai selama ini terlalu banyak anggaran yang digunakan untuk kegiatan yang tidak memberikan nilai tambah bagi perekonomian, termasuk perjalanan dinas.
Sehingga Prabowo berharap Sri Mulyani bisa memangkasnya agar anggaran tidak jebol.
"Saya minta Menteri Keuangan, saya minta semua Menko (Menteri Koordinator), saya minta semua menteri telusuri lagi alokasi APBN. Pelajari lagi DIPA, pelajari lagi," kata Prabowo.
"Saya minta detail kegiatan-kegiatan yang terlalu seremonial, terlalu banyak seminar, terlalu banyak sarasehan, terlalu banyak konferensi, terlalu banyak perjalanan luar negeri, mohon dikurangi," sambungnya.
Menurut Prabowo, era pemerintahannya harus pro rakyat, sehingga kegiatan yang tidak memberikan dampak pada masyarakat luas harus ditiadakan.
Apalagi, perjalanan dinas terkait studi banding yang dirasa sangat tidak penting.
"Kita harus memberi contoh. Fokus kita adalah pembangunan ekonomi, kesejahteraan rakyat ke dalam. Jangan mengada-ada. Studi banding, belajar pramuka ke negara lain. Saya minta efisien," demikian Prabowo.