Kamis,  21 November 2024

Pilpres AS

Trump Tuding Kamala Harris Akan Bawa AS Perang Dunia Ke-3

RN/NS
Trump Tuding Kamala Harris Akan Bawa AS Perang Dunia Ke-3
Kamala Harris dan Donald Trump.

RN - Donald Trump menuding kalau rivalnya Kamala Harris akan membawa Amerika Serikat (AS) kacau. Trump juga menyebut kalau calon presiden Partai Demokrat itu sebagai sosok yang inkompeten dan bisa membawa AS ke Perang Dunia ketiga.

Menurut Trump, dunia tidak pernah sedekat ini dengan perang dunia. Pria berusia 78 tahun ini berjanji untuk menghindari nasib ini.

Trump memperingatkan bahwa jika Kamala Harris memenangkan pemilihan pada 5 November nanti, wanita itu dapat membawa AS ke dalam perang panas.

BERITA TERKAIT :
60 Hari Jelang Berakhir Masa Jabatan, Joe Biden Kompori Ukraina Bom Rusia 
Puji Bahasa Inggris Prabowo, Donald Trump Janji Mau Ke Indonesia 

"Dia akan membawa kita ke dalam Perang Dunia 3 yang pasti karena dia terlalu tidak kompeten untuk melakukan pekerjaan itu," kata Trump, seperti dilansir Anadolu, Minggu (27/10).

Trump sendiri saat berbicara pada rapat umum hari Sabtu (26/10) di Pennsylvania, AS, berjanji untuk menghindari perang seperti itu jika dia menjadi Presiden AS.

Trump, yang juga mantan presiden AS, berpendapat bahwa Kamala Harris, yang kini menjabat wakil presiden tidak akan mampu berurusan dengan para pemimpin seperti Vladimir Putin dari Rusia dan Xi Jinping dari China.

"Menjadikan dia (Harris) presiden berarti mempertaruhkan nyawa jutaan orang. Anak laki-laki dan perempuan akan direkrut untuk berperang di negara yang belum pernah Anda dengar," ucap Trump.

Para analis politik mengatakan konflik yang sedang berlangsung di Timur Tengah dan Ukraina menghadirkan masalah bagi Harris, karena konflik tersebut terjadi di bawah pengawasan Harris dan Presiden Joe Biden, yang berasal dari Partai Demokrat.

Sebelumnya, Harris dan sekutunya menyebut Trump kagum terhadap para pemimpin seperti Putin dan Kim Jong Un dari Korea Utara. Harris dan sekutunya juga mengungkit penghinaan Trump terhadap NATO, sekutu AS.

Trump juga dituduh sebagai seorang "fasis" dan mengatakan bahwa ia memilih pihak yang salah dalam konflik antara demokrasi dan otokrasi.