RN - Gelandang keturunan Indonesia Tijjani Reijnders menyelamatkan AC Milan dari kekalahan.
atu-satunya gol yang dicetak Reijnders menjadikan Milan menang 1-0 atas Monza dalam pertandingan Serie A Italia di Stadion U-Power, Minggu, 3 November 2024 dini hari WIB.
Reijnders seorang keturunan Indonesia karena ibunya dari Maluku. Dirinya sempat mendapat tawaran dinaturalisasi. Namun Reijnders menolak dan memilih membela Belanda. Apalagi pelatih Ronald Koeman sudah memastikan bila dirinya menjadi bagian dari tim Oranje.
BERITA TERKAIT :Kevin Diks Dilirik Klub Liga Utama Jerman
Dusan Vlahovic Jenuh Bela Si Nyonya Tua
Berbeda dengan adiknya, Eliano Reijnders, yang memilih membela Merah Putih. Dia pun sudah melakukan debut bersama timnas Indonesia.
Reijnders pada akhirnya memang menjadi pilar timnas Belanda. Tak hanya itu, dia pun memberi kontribusi bagi Milan. Di laga melawan Monza, pemain berusia 26 ini mencetak satu-satunya gol yang memenangkan Rossoneri.
Kemenangan ini menjadikan Milan kembali ke trek. Terutama setelah mereka harus mengakui keunggulan Napoli 2-0 di pertandingan midweek. Tambahan tiga poin itu menjadikan Milan berhasil memperbaiki peringkat di klasemen sementara. Kini, Milan menduduki posisi tujuh dengan poin 17.
Sementara, Monza berkutat di papan bawah dan terancam turun kasta. Kekalahan dari Milan menjadikan Monza belum bisa keluar dari zona degradasi. Mereka menduduki peringkat 18 dengan poin delapan.
Di pertandingan itu, Reijnders dan Theo Hernandez kembali bermain setelah absen karena larangan bermain. Begitu pula gelandang Christian Pulisic yang sempat tidak dimainkan karena terserang flu.
Sebaliknya, pemain sayap Rafael Leao yang memiliki hubungan tak harmonis dengan pelatih Paulo Fonseca kembali duduk di bench. Dengan formasi striker Alvaro Morata sebagai centre forward, Milan mengambil inisiatif menyerang.
Hanya, Monza sempat mengejutkan Milan setelah membobol gawang tim tamu lewat Dany Mota. Namun gol itu kemudian dianulir wasit karena ada pemain Monza dalam posisi offside sebelum gol Mota.
Selanjutnya, Monza kembali mendapat peluang lewat Pedro Pereira di menit 30. Beruntung sundulan Pereira secara brilian digagalkan dengan satu tangan kiper Mike Maignan.
Monza kembali berpeluang unggul saat Daniel Maldini mendapat peluang. Bahkan anak dari legenda Milan, Paolo Maldini ini sempat melakukan manuver dengan menerobos pertahanan Milan. Sayangnya, tendangan dia masih membentur tiang gawang. Selain itu, dia sudah dinyatakan offside sebelum melepaskan tendangan ke gawang.
Saat mendapat tekanan, Milan justru berhasil unggul setelah Reijnders mencetak gol menjelang akhir babak pertama. ni berawal dari umpan silang Pulisic yang disambut dengan sundulan Morata yang diarahkan kepada Reijnders.
Bola disambut dengan sundulan pula yang menembus gawang Monza. Apalagi, kiper Stefano Turati sudah mati langkah. Skor 1-0 untuk Milan dan bertahan hingga babak pertama usai.
Memasuki babak kedua, Monza mengambil inisiatif menyerang. Tim asuhan Alessandro Nesta yang pernah menjadi ilar pertahanan Milan ini mampu mendominasi. Hanya, mereka kesulitan mencetak gol sehingga tak bisa menyamakan skor.
Milan, sebaliknya, berpeluang memperbesar keunggulan menjelang akhir pertandingan. Leao yang masuk menggantikan Noah Okafor sempat menembus barisan pertahanan Monza. Dia pun tinggal berhadapan satu lawan satu dengan Turati. Namun tendangan Leao bisa diamankan Turati.
Selanjutnya, Leao kembali mendapat peluang gol. Hanya saja, tendangan dia masih melambung sehingga Milan gagal memperbesar keunggulan. Skor 10 untuk Milan bertahan hingga laga usai.