Rabu,  04 December 2024

Ceker Ayam Bisa Bikin Awet Muda, Ini Hasil Penelitiannya...

RN/NS
Ceker Ayam Bisa Bikin Awet Muda, Ini Hasil Penelitiannya...
Ceker ayam.

RN - Ceker sering dicap sebagai sumber menyakit. Ceker atau kaki ayam disebut-sebut sebagai penyebab rematik hingga kolesterol tinggi.

Tapi ceker ternyata mampu menjaga kesehatan kulit. Dari hasil beberapa lembaga penelitian menyebutkan, kalau ceker ayam megandung kolagen.

Selain itu, ceker ayam mengandung cukup tinggi mineral dan vitamin. Diketahui bahwa 2 ceker ayam atau seberat 70 gram mengandung nutrisi seperti kalori 150, protein 14 gram, lemak 10 gram, karbohidrat 0,14 gram, kalsium 5 persen dari daily value atau nilai harian (DV), fosfor 5 persen dari DV, vitamin A 2 persen dari DV dan Folat (vitamin B9).

BERITA TERKAIT :
Menatap Hidup Shio Kerbau 2025, Indonesia Urutan Ke-39 Soal Kualitas Hidup 
Orang Kaya Berobat Ke Luar Negeri, Rp 90 Triliun Lenyap

Mengenai kandungan kolagen dalam ceker ayam, diketahui sekitar 70 persen dari total kandungan proteinnya adalah kolagen, sebuah protein struktural yang memberikan bentuk, kekuatan, dan ketahanan pada kulit, tendon, otot, dan ligamen pada tubuh manusia.

Tak hanya itu saja, ceker ayam juga merupakan sumber folat (vitamin B9) yang baik, berperan untuk membantu sintesis DNA (deoxyribonucleic acid) dan membantu mencegah kelainan lahir.

Kandungan kolagen yang tinggi pada ceker ayam dapat memberikan sederet manfaat kesehatan bagi tubuh manusia. Berikut merupakan manfaat mengonsumsi ceker ayam:

Sebuah bukti menunjukkan bahwa asupan kolagen dapat membantu untuk meningkatkan hidrasi, kekasaran, elastisitas, dan kepadatan pada kulit manusia.

Sebuah tinjauan terhadap 11 penelitian pada 805 orang, bahwa asupan kolagen dapat menunjukkan hasil jangka pendek dan jangka panjang yang menjanjikan untuk penyembuhan luka dan penuaan kulit pada tubuh manusia.

Kolagen dalam ceker ayam juga dapat membantu untuk mengurangi rasa nyeri pada sendi. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi kolagen dapat merangsang regenerasi jaringan untuk mengurangi gejala osteoartritis. 

Jenis artritis tersebut dapat merusak atau menghancurkan tulang rawan, yang dapat menyebabkan tulang bergesekan satu sama lain dan pada akhirnya dapat memicu rasa nyeri, pembengkakan, dan kesulitan untuk bergerak.

Selain itu, ssupan kolagen dapat membantu meningkatkan pembentukan dan kepadatan tulang pada wanita pascamenopause.

Sebuah studi selama 1 tahun yang melibatkan 102 wanita menemukan bahwa mengonsumsi 5 gram peptida kolagen, suatu bentuk kolagen terdegradasi, per hari, maka dapat meningkatkan kepadatan dan sintesis mineral tulang sekaligus dapat membantu menurunkan degradasi tulang, dibandingkan dengan kelompok kontrol.