RN - Palang Merah Indonesia (PMI) Jakarta Selatan menggelar Musyawarah Kerja Kota (Mukerko) di Aula SMKN 57 Jakarta, Jalan Taman Margasatwa, Kelurahan Jati Padang, Kecamatan Pasar Minggu.
Ketua PMI Jakarta Selatan, Abdul Haris mengatakan, musyawarah ini adalah forum tertinggi yang menentukan perkembangan PMI satu tahun mendatang, sekaligus sebagai ajang evaluasi pelaksanaan kegiatan selama kurun waktu satu tahun.
"Tentunya kegiatan forum ini sejalan dengan amanah Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga PMI, Menjalankan program kemasyarakatan pada tahun 2025,” ungkap Abdul Haris pada Rabu (18/12).
BERITA TERKAIT :Pemkot Jaksel Gelar Festival Bongsang, Ini Pesan Anggota DPR-RI Buat Bang Munjirin
Dalam kegiatan tersebut dihadiri pengurus PMI Kota Jakarta Selatan, Wakil Camat yang merupakan Ketua PMI tingkat kecamatan, Korps Suka Relawan (KSR), relawan Tim Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (SIBAT) hingga forum guru pembina PMR
"Dalam forum ini disampaikan mengenai ketersediaan anggaran dalam menjalankan program kemasyarakatan pada tahun 2025 mendatang," terang Haris
Menurutnya, PMI Jakarta Selatan dalam menjalankan seluruh kegiatan mengacu pada aturan yang ada, terutama dalam hal sosial kemasyarakatan seperti, bantuan bencana, pelatihan anggota PMR, dan lain sebagainya.
"Kita tidak mengetahui apa yang akan terjadi pada tahun 2025. Namun, dapat diprediksi bahwa tugas PMI Kota Jakarta Selatan semakin berat dan banyak tantangan serta rintangan," ungkapnya.
Semakin berkembang suatu organisasi, imbuh Haris, akan semakin kompleks pula masalah yang dihadapi
"Kami minta seluruh unsur pemerintah dan elemen masyarakat untuk senantiasa berkolaborasi dengan baik menyukseskan program PMI Jakarta Selatan," ajaknya.
Sementara itu, Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Jakarta Selatan, Khabib Asyngari menuturkan, selama kurun waktu satu tahun ini PMI Jakarta Selatan dengan eksistensinya masih tetap diakui masyarakat sebagai lembaga sosial yang membantu tugas pemerintah.
Ia berharap, PMI Jakarta Selatan harus terus bisa melayani masyarakat baik dalam hal penanganan bencana seperti kebakaran, banjir, layanan kesehatan pada sekolah atau madrasah, dan memberikan edukasi pertolongan pertama.
"PMI juga berperan memberikan wawasan tentang kepalangmerahan bagi komunitas serta masyarakat dan layanan sosial lainnya sesuai dengan prinsip kemanusiaan serta tidak membeda bedakan latar belakang," ucapnya.
Ia mengapresiasi keberadaan relawan PMI sangat bermakna bagi masyarakat yang terkena musibah. Sebab, kehadiran mereka yang cepat dan dilanjutkan dengan bantuan-bantuan lainnya sangat memberikan manfaat nyata.
Khabib menyebut, kerja sama semua unsur yang ada di PMI Jakarta Selatan, termasuk koordinasi dengan instansi terkait merupakan kunci keberhasilan PMI Jakarta Selatan dalam mengemban tugasnya.
Bahkan, saat ini PMI telah dapat menarik hati masyarakat karena setiap aktivitasnya selalu bekerjasama dengan tokoh masyarakat setempat RT, RW sampai dengan lurah, camat serta instansi lintas sektoral terkait.
"Dalam musyawarah ini hendaknya saudara-saudara dapat mencari solusi untuk memperbaiki kekurangan, sehingga masyarakat semakin merasakan adanya PMI yang bukan hanya dikenal dengan donor darah, tetapi juga layanan dan bantuan lainnya," tandasnya.