Kamis,  30 January 2025

Kabinet Merah Putih, 100 Hari Kerja Yang Punya Poin Bagus Hanya Tujuh Menteri

RN/NS
Kabinet Merah Putih, 100 Hari Kerja Yang Punya Poin Bagus Hanya Tujuh Menteri
Sri Mulyani selfi bersama Prabowo dan para menteri.

RN - Kinerja Kabinet Merah Putih bentukan Prabowo masih diawasi publik. Dari 53 menteri, hanya tujuh yang dianggap berkinerja baik.

Diketahui, Prabowo membentuk kabinet dengan total ada 109 orang yang terdiri dari menteri, wamen, dan kepala badan di dalam kabinet pemerintahan 2024-2029.

Indikator Politik Indonesia mengungkapkan tujuh menteri dinilai memiliki kinerja paling baik dalam 100 hari pertama di pemerintahan Kabinet Merah Putih. Dua teratas di adalah Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Menteri BUMN Erick Thohir.

BERITA TERKAIT :
Perjalanan Dinas Pejabat Dipangkas, Prabowo Minta Semua Menteri Loyal

Peneliti Utama Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi menjelaskan Sri Mulyani mendapatkan posisi pertama dengan 11,4 persen, sedangkan Erick meraih 11,2 persen, untuk kategori menteri berkinerja baik berdasarkan top of mind responden.

"Artinya, kami tidak beri pilihan jawaban apa pun," kata Burhanuddin dalam rilis survei yang dilakukan secara daring pada Senin (27/1)/.

Indikator juga mengungkap nama lainnya adalah Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY. AHY mendapatkan angka sebesar 4,8 persen.

Sementara Posisi ke-4 dan ke-5 adalah Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya atau Mayor Teddy (3,7 persen) dan Menteri Agama Nasaruddin Umar (3,1). Posisi berikutnya adalah Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman (2,7 persen), dan  Menko Hukum, HAM dan Imipas Yusril Ihza Mahendra (1,6 persen)

Sementara ketika responden disodorkan daftar nama untuk siapa menteri berkinerja terbaik, Menteri BUMN Erick Thohi mendapatkan angka tertinggi yakni 14,2 persen.

Nama selanjutnya disusul oleh Sri Mulyani (13,2 persen); AHY (6,7 persen); Nasaruddin Umar (3,7 persen); dan Mayor Teddy (3,6 persen), Amran Sulaiman (2,7 persen), Yusril Ihza Mahendra (1,9 persen)

Indikator Politik Indonesia sendiri melakukan survei pada periode 16-21 Januari 2025. Populasi survei merupakan seluruh warga negara Indonesia yang mempunyai hak pilih dalam pemilihan umum, yakni berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.

Sampel survei dipilih melalui metode multistage random sampling sebanyak 1.220 responden; terdiri dari 49,9 persen laki-laki, dan 50,1 persen perempuan. Sementara itu, toleransi kesalahan survei diperkirakan kurang lebih 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen, dan asumsi simple random sampling.