RN - Presiden Prabowo Subianto murka. Dia menyatakan semua masyarakat Indonesia tidak ada yang kebal hukum. Bahkan, Prabowo menuding yang merampas uang negara adalah monyet dan harus ditindak tegas.
Kata Prabowo, maling-maling yang merampok uang negara adalah monyet-monyet yang ndablek atau bandel.
“Presiden enggak boleh bilang ndablek? Ndablek itu monyet-monyet, maling-maling itu ndablek. Nggak sadar-sadar,” tegas Prabowo saat menghadiri Kongres Ke-XVIII Muslimat Nahdlatul Ulama (NU), Jatim International Expo (JIExpo), Surabaya, Jawa Timur, Senin (10/2/2025).
BERITA TERKAIT :Reshuffle Jilid-1 Prabowo, Pratama Gak Jadi Dilantik Padahal Sudah Pakai Jas Dan Dasi
Koalisi Parmanen Tidak Wajibkan Prabowo Gandeng Gibran Di Pilpres 2029
Prabowo kembali menegaskan jika dia tidak akan ragu-ragu untuk membela kepentingan rakyat Indonesia. “Tapi percayalah Kami tidak akan ragu-ragu membela kepentingan rakyat Indonesia kami tidak ragu-ragu.”
Bahkan, Prabowo menegaskan dia rela mati untuk bangsa dan rakyat Indonesia.”Saya katakan, saya katakan Saya siap mati untuk bangsa dan rakyat Indonesia.”
Ketua Umum Partai Gerindra ini mengungkapkan ada birokrat yang merasa menjadi raja kecil. Lalu, siapa yang dimaksud oleh Prabowo?
Mulanya, Prabowo mengungkapkan bahwa tidak mau lagi membiarkan kekayaan rakyat diambil. Dia pun menegaskan tidak akan membiarkan rakyat Indonesia dibohongi lagi. Hal inilah yang membuatnya mengeluarkan instruksi untuk efisiensi atau penghematan anggaran negara.
“Saya melakukan penghematan, saya ingin pengeluaran-pengeluaran yang tidak perlu pengeluaran-pengeluaran yang mubazir, pengeluaran-pengeluaran yang alasan untuk nyolong. Saya ingin dihentikan dibersihkan,” tegas Prabowo.
Namun, Prabowo mengatakan bahwa ada pihak-pihak ingin melawannya karena kebijakan yang telah ia buat. Bahkan, dia mengungkapkan ada birokrat yang sudah merasa kebal hukum juga menjadi raja kecil.
“Ada yang melawan saya ada. Dalam birokrasi merasa sudah kebal hukum, merasa sudah menjadi raja kecil, ada,” ujarnya.
Prabowo menegaskan dia mengeluarkan kebijakan untuk menghemat rakyat dalam rangka memberi makan anak-anak lewat program makan bergizi gratis. “Saya mau menghemat uang uang itu untuk rakyat untuk memberi makan untuk anak-anak rakyat.”
Dia juga mengatakan ingin memperbaiki sekolah di Indonesia. Sehingga, dia meminta agar perjalanan dinas ke luar negeri bisa dikurangi dalam rangka penghematan anggaran.
“Saya ingin memperbaiki semua sekolah Indonesia. Kita punya 330.000 sekolah. Ibu-ibu yang guru angkat tangan. Ibu-ibu bener nggak? Lihat sekolah-sekolah Perlu diperbaiki atau tidak? Saya berapa hari ini lihat sekolah-sekolah.”
“Kita punya 330.000 sekolah. Anggaran untuk perbaikan sekolahnya cukup untuk memperbaiki mungkin 20.000 sekolah. Berapa tahun kita mau selesaikan 330.000 sekolah? Karena itu perjalanan dinas perjalanan ke luar negeri dikurangi,” pungkasnya.
100 Hari Kerja
Capaian kerja Kabinet Merah Putih selama 100 hari di luar perkiraan banyak orang dan pengamat. Prabowo mengaku terbantu kerjanya oleh jajaran menteri hingga kepala badan Kabinet Merah Putih.
"Dan saya merasa dibantu oleh pembantu-pembantu saya, menteri-menteri koordinator, menteri-menteri Kabinet Merah Putih, Panglima TNI, Kapolri, Jaksa Agung, saya merasa kompak, merasa tim yang kuat," kata Prabowo.
Prabowo percaya diri hasil kerjanya 100 hari pemerintahannya di luar perkiraan mayoritas publik. Prabowo juga menyinggung pengamat yang nyinyir dengan capaian tersebut.
"100 hari kita telah kita kerjakan di luar perkiraan banyak orang, apalagi pengamat-pengamat yang suka nyinyir-nyinyir itu loh," ujarnya.
Mantan Danjen Kopassus itu makin percaya dan yakin dengan itikad dan niat akan membantu seluruh masyarakat. Niat tersebut, menurut Prabowo, adalah menegakkan keadilan, kebenaran, dan kejujuran.
"Dan dengan niat seperti itu kita yakin bahwa kita berada di atas jalan yang benar, di atas jalan yang diridhoi oleh Yang Maha kuasa. Karena itu, saya bersama pembantu-pembantu saya tidak ragu-ragu sedikit pun kami yakin kami akan bekerja sebaik-baiknya untuk rakyat Indonesia dan kami akan membawa keberhasilan untuk rakyat dan untuk bangsa Indonesia," ujarnya.
Menurut Prabowo, dia dipilih oleh sebagian besar masyarakat saat Pilpres 2024 untuk bekerja selama 5 tahun. Prabowo juga menekankan bawah pemerintah perlu melihat ke dalam atau introspeksi diri.
"Memang ada yang mengatakan 100 hari, kita ini dipilih bukan untuk 100 hari, kita dipilih 5 kali 365 hari. Saya setelah 100 hari tadi ternyata saya menemukan negara kita sangat-sangat kaya. Tapi kita harus introspeksi diri. Selalu saya katakan kita harus berani introspeksi diri mawas diri dan kita harus berani menegakkan kebenaran," imbuhnya.