Rabu,  11 June 2025

China Vs Amerika Makin Panas, Trump Kirim Kapal Perang Ke Selat Taiwan 

RN/NS
China Vs Amerika Makin Panas, Trump Kirim Kapal Perang Ke Selat Taiwan 
Kapal perang milik AS di Selat Taiwan.

RN - Panasnya hubungan China dan Amerika Serikat (AS) kian menjadi. Setelah perang dagang, kini kapal perusak milik Angkatan Laut Amerika Serikat kembali melintasi Selat Taiwan pada Rabu (23/4/2025). 

Aksi ini menjadi sinyal kuat komitmen AS terhadap prinsip kebebasan navigasi di perairan yang disengketakan. Kapal yang dimaksud adalah USS William P. Lawrence, kapal perusak kelas Arleigh Burke dengan persenjataan rudal kendali.

Komando Indo-Pasifik AS (INDOPACOM) menyatakan kepada Newsweek bahwa, "USS William P. Lawrence melakukan pelayaran rutin di Selat Taiwan pada 23 April , melalui perairan yang berlaku prinsip kebebasan navigasi dan penerbangan sesuai dengan hukum internasional."

BERITA TERKAIT :
Elon Musk Dituduh Pakai Narkoba, Donald Trump Mulai Ngamuk...
Perang Trump Vs Xi Jinping Mereda, Harga Emas Langsung Anjlok

Dalam pernyataannya, juru bicara INDOPACOM menegaskan bahwa pelayaran ini dilakukan di koridor dalam selat yang berada di luar laut teritorial negara pesisir manapun.

Ia menambahkan, "Transit William P. Lawrence melalui Selat Taiwan menunjukkan komitmen Amerika Serikat untuk menegakkan kebebasan navigasi bagi semua negara sebagai prinsip dasar."

Aksi ini dilakukan saat hubungan antara AS dan China terus memburuk, terutama terkait status Taiwan. Beijing menganggap Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya, sementara pemerintahan Taiwan yang demokratis dan mayoritas rakyatnya menolak klaim tersebut.

AS tidak memiliki hubungan diplomatik resmi dengan Taipei, namun tetap menjadi pemasok senjata utama bagi pulau itu.

Sementara itu, militer China bereaksi cepat terhadap pelayaran kapal perang AS ini. Komando Teater Timur Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) dalam pernyataannya yang dirilis Kamis (24/4/2025) menyatakan bahwa mereka telah mengerahkan kekuatan laut dan udara untuk memantau pergerakan William P. Lawrence.

Sebuah video yang disertakan menunjukkan seorang pelaut Angkatan Laut Tiongkok mengawasi kapal AS dari sisi kanan.

"Pernyataan AS menyesatkan publik, memutarbalikkan prinsip hukum, dan membingungkan pemahaman internasional. Kami memperingatkan AS untuk menghentikan penyimpangan dan sensasionalisme, serta bersama-sama menjaga perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan," kata PLA.

Sebelumnya, militer Taiwan melaporkan bahwa mereka mendeteksi keberadaan 19 pesawat tempur dan tujuh kapal perang China di sekitar wilayahnya dalam 24 jam. Jumlah tersebut dinilai masih dalam kisaran normal, meskipun kehadiran militer China di sekitar Taiwan memang makin rutin.