Rabu,  18 June 2025

Sistem Keamanan Israel Jebol, Rudal Iran Ngeri Banget 

RN/NS
Sistem Keamanan Israel Jebol, Rudal Iran Ngeri Banget 
Israel hancur diserang Iran.

RN - Sistem keamanan Israel rapuh. Alat pencegat rudal Israel, Iron Dome ternyata tidak mampu menghalau rudal Iran. 

Iran meluncurkan ratusan rudal sejak 13 Juni sebagai balasan, usai Israel lebih dulu menggempur negara Timur Tengah ini. Pasukan Zionis menyerang fasilitas nuklir utama, situs persenjataan, hingga area penduduk di Teheran dan sejumlah wilayah lain.

Dalam menyerang Israel, Iran disebut-sebut menggunakan berbagai jenis rudal balistik seperti Emad, Ghadr-1, dan rudal hipersonik pertama Fattah-1. Namun, sejauh ini belum ada konfirmasi resmi senjata apa yang digunakan Teheran untuk menghabisi negara pimpinan Benjamin Netanyahu.

BERITA TERKAIT :
Doland Trump Kompor Meleduk, Siram Minyak Perang Iran Vs Israel  

Serangan Iran menghantam Tel Aviv bahkan di daerah markas Pasukan Pertahanan dan Kementerian Pertahanan Israel serta wilayah lain.

Israel memiliki sistem pertahanan yang terkenal dan disebut-sebut paling efektif di dunia dengan tingkat pencegahan 90 persen, Iron Dome. Kubah ini dirancang untuk mencegat roket dan artileri jarak pendek dengan jangkauan 70 kilometer.

Iron Dome bekerja dengan cara mendeteksi rudal atau roket yang diluncurkan musuh. Alat ini kemudian akan menganalisis potensi roket jatuh dan dampaknya. Jika roket mengancam sistem akan meluncurkan roket pencegat Tamir untuk menghalau atau menghancurkan roket musuh, demikian dikutip dalam grafis yang dibuat ABC News.

Iron Dome dilengkapi sejumlah baterai. Setiap baterai memiliki tiga atau empat peluncur dan masing-masing peluncur berisi 20 rudal pencegat.

Meski dikenal canggih, Iron Dome juga bisa kewalahan yakni ketika digempur secara bersamaan dengan volume tinggi.

Analis senior di Australian Strategic Policy Institute, Malcolm Davis, mengatakan jumlah rudal pencegat Iron Dome terbatas sehingga jika diserbu secara bersamaan ada potensi sistem ini keteteran atau jebol.

"Jadi salah satu cara untuk mengalahkannya adalah dengan membuatnya kewalahan. Dan itu adalah kelemahan dari sistem pertahanan udara mana pun," ujar Davis pada Oktober 2023, dikutip ABC.

Namun, Iron Dome adalah lapisan terbawah pertahanan rudal Israel dan bukan sistem untuk menangkis rudal balistik. Mereka menerapkan skema pertahanan berlapis.

Trump Bakar Minyak 

Perang antara Iran dan Israel meluas. Otoritas China menuduh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kompor meleduk.  

Trump seperti menyiramkan minyak ke dalam konflik yang semakin membara antara Iran dan Israel. Tuduhan Beijing itu disampaikan setelah Trump melontarkan peringatan agar penduduk Teheran, ibu kota Iran, segera mengungsi.

Setelah puluhan tahun bermusuhan dan terlibat perang bayangan yang berkepanjangan, Israel melancarkan serangan udara besar-besaran pekan lalu terhadap target-target nuklir dan militer di berbagai wilayah Iran.

Tel Aviv mengklaim serangannya bertujuan mencegah Teheran memperoleh senjata atom sebuah ambisi yang telah dibantah oleh Iran.

Meletusnya pertempuran secara tiba-tiba itu telah memicu kekhawatiran akan konflik yang lebih luas di kawasan Timur Tengah, dengan Trump mendesak Iran kembali ke meja perundingan setelah setelah serangan Israel menggagalkan perundingan nuklir yang sedang berlangsung.

Trump juga melontarkan peringatan luar biasa dalam pernyataan via media sosial miliknya, Truth Social: "Semua orang harus segera mengungsi dari Teheran!"

Menanggapi peringatan Trump untuk warga Teheran itu, seperti dilansir AFP, Selasa (17/6/2025), Kementerian Luar Negeri China menilainya hanya semakin mengintensifkan konflik yang sedang berlangsung.

"Menyulut api, menyiramkan minyak, membuat ancaman, dan meningkatkan tekanan tidak akan membantu untuk meredakan situasi, tetapi hanya akan mengintensifkan dan memperluas konflik," sebut juru Kementerian Luar Negeri China, Guo Jiakun.

"Pihak China meminta semua pihak terkait, terutama negara-negara yang memiliki pengaruh khusus terhadap Israel, untuk memikul tanggung jawab mereka, untuk mengambil tindakan segera demi meredakan ketegangan, dan mencegah konflik meluas dan menyebar," cetus Guo dalam pernyataannya.

Kedutaan Besar China di Israel, pada Selasa (17/6), juga mengimbau warganya untuk segera meninggalkan negara Yahudi tersebut "sesegera mungkin".

"Misi China di Israel mengingatkan warga negara China untuk meninggalkan negara itu sesegera mungkin melalui perlintasan perbatasan darat, dengan syarat mereka dapat menjamin keselamatan pribadi mereka," demikian imbauan Kedutaan Besar China yang disampaikan via WeChat. 

"Disarankan untuk berangkat ke Yordania," imbuh imbauan tersebut.

Kedutaan Besar China juga memperingatkan bahwa konflik antara Israel dan Iran terus meningkat. "Banyak infrastruktur sipil telah rusak, korban sipil bertambah, dan situasi keamanan menjadi lebih serius," sebut Kedutaan Besar China memperingatkan warganya.